Background: Quality of life is an important consideration in managing patients with chronic kidney disease (CKD). A number of factors are known to influence Quality of life in a patient with CKD, one of them is nutrition. In this study, we aimed to determine the relationship between nutritional status and Quality of life in CKD patients undergoing hemodialysis.
Methods: A cross-sectional analytic study was conducted at Wangaya Regional Hospital, Denpasar, from August to September 2020. Fifty-seven hemodialysis patients were enrolled in this study. Malnutrition Inflammation Score (MIS) and Kidney Disease Quality of Life Short Form-36 (KDQoL SF-36) questionnaires were used to assess nutritional status and Quality of life. Data were analyzed using SPSS software version 20 for Windows, where a p-value of less than 0,05 was considered statistically significant.
Results: Of the total 57 subjects, the mean age was 50.12±13.1 years, with 68.4% male. The mean MIS score was 3.05±1.8, while the mean KDQoL score was 73.7±13.4. Pearson test found a significantly strong negative correlation between nutritional status and Quality of life (r=-0,784; p<0,001).
Conclusion: There is a significant relationship between nutritional status and Quality of life in chronic kidney disease patients undergoing hemodialysis in Wangaya Regional Hospital, Denpasar.
Latar Belakang: Kualitas hidup merupakan hal penting yang harus diperhatikan dalam menangani pasien penyakit ginjal kronik (PGK). Salah satu faktor yang memengaruhi kualitas hidup pasien PGK adalah nutrisi. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi hubungan antara status nutrisi dan kualitas hidup pada pasien PGK yang menjalani hemodialisis rutin.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional yang dilakukan di RSUD Wangaya Denpasar pada bulan Agustus-September 2020. Subjek penelitian adalah 67 pasien PGK yang menjalani hemodialisis rutin. Instrumen penelitian berupa kuesioner malnutrition inflammation score (MIS) dan kidney disease quality of life short form-36 (KDQoL SF-36). Data yang terkumpul selanjutnya dianalisis dengan menggunakan perangkat lunak SPSS versi 20 untuk Windows dimana nilai p<0,05 dianggap signifikan secara statistik.
Hasil: Rerata usia subjek adalah 50,12±13,1 tahun, dengan 68,4% subjek berjenis kelamin laki-laki. Rerata skor MIS subjek adalah 3,05±1,8, sedangkan rerata skor KDQoL adalah 73,7±13,4. Uji korelasi pearson menunjukkan korelasi negatif kuat antara skor MIS dan skor KDQoL (nilai r=-0,784 dan nilai p<0,001).
Simpulan: Terdapat hubungan yang signifikan antara status nutrisi dan kualitas hidup pada pasien penyakit ginjal kronik yang menjalani hemodialisis rutin di RSUD Wangaya, Denpasar.