Skip to main content Skip to main navigation menu Skip to site footer

Faktor risiko diare pada anak usia 1-12 tahun di wilayah kerja Puskesmas II Denpasar Barat, Bali, Indonesia

  • I Putu Oka Kresna Jayadi ,
  • I Made Adi Narendranatha Komara ,
  • Made Aditya Artha Nugraha ,
  • I Dewa Gede Agung Suta Ariwangsa ,
  • Putu Triyasa ,
  • I Nengah Kapti ,

Abstract

Background: Diarrhea is a public health problem, with high morbidity and the potential to cause death. A survey conducted from 2000-2010 in Indonesia shows that the incidence of diarrhea is increasing. In Denpasar, diarrhea is one of the top 10 diseases found in Puskesmas. This study aims to determine the risk factors for diarrhea in children aged 1-12 years in the working area of Puskesmas II West Denpasar, Bali, Indonesia.

Methods: This study used a case-control analytical method to 86 respondents, which involved 43 children aged 1-12 years with diarrhea for the case and 43 children without diarrhea as a control. This research was conducted from October to December 2017, using consecutive techniques. Data were analyzed using SPSS version 20 for Windows.

Results: The results of this study indicate that most of the respondents aged 1-5 years (69.76%) compared to those aged> 5-12 years (30.24%). The percentage of female sex was greater both in the 1-5 years age group (37.20%) and> 5-12 years (18.60 %%) than men. The percentage of bottled water consumption was higher in the control group (79.10%) than in cases (55.80%). There was a significant relationship between diarrhea and environment and hygiene (OR = 5,247; 95% CI: 2,050-13,590; p = 0,000;), hand washing behavior (OR = 4,483; 95% CI: 1,732-12,132; p = 0.002), and food (OR = 3,529; 95% CI: 1,445-8,619; p = 0.005;). However, there was no significant relationship between diarrhea and drinking water sources (OR = 2.246; 95% CI: 0.917-5.504; p = 0.074;).

Conclusion: Environmental and hygiene variables, handwashing behavior, and food have a significant relationship with the incidence of diarrhea in children aged 1-12 years in the working area of Puskesmas II Denpasar Barat, Bali, Indonesia.

 

Latar Belakang: Diare merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat, dengan angka kesakitan tinggi dan berpotensi menyebabkan kematian. Survei yang dilakukan dari tahun 2000-2010 di Indonesia terlihat kecendrungan insidens diare meningkat. Di Kota Denpasar diare masuk 10 besar penyakit yang dijumpai di Puskesmas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor risiko diare pada anak usia 1-12 tahun di wilayah kerja Puskesmas II Denpasar Barat, Bali, Indonesia.

Metode: Penelitian ini menggunakan metode analitik case-control terhadap 86 responden dimana melibatkan 43 anak berusia 1-12 tahun dengan diare untuk case dan 43 anak tidak menderita diare sebagai control. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober sampai dengan Desember 2017 dengan menggunakan teknik konsekutif. Data dianalisis dengan SPSS versi 20 untuk Windows.

Hasil: Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden berusia 1-5 tahun (69,76%) dibandingkan usia >5-12 tahun (30,24%). Jenis kelamin perempuan secara persentase lebih besar baik pada kelompok usia 1-5 tahun (37,20%) dan >5-12 tahun (18,60%%) dibandingkan laki-laki. Persentase konsumsi air kemasan lebih tinggi pada kelompok kontrol (79,10%) dibandingkan kasus (55,80%). Terdapat hubungan bermakna antara diare dengan lingkungan dan higienitas (OR=5,247; 95% IK: 2,050-13,590; p=0,000;), perilaku mencuci tangan (OR=4,483; 95% IK: 1,732-12,132; p=0,002), serta makanan (OR=3,529; 95% IK: 1,445-8,619; p=0,005;). Akan tetapi tidak terdapat hubungan bermakna antara diare dengan sumber air minum (OR = 2,246; 95% IK: 0,917-5,504; p = 0,074;).

Kesimpulan: Variabel lingkungan dan higienitas, perilaku mencuci tangan, maupun makanan memiliki hubungan yang bermakna dengan kejadian diare pada anak usia 1-12 tahun di wilayah kerja Puskesmas II Denpasar Barat, Bali, Indonesia.

References

  1. Barr W, Smith A. Acute diarrhea. Am Fam Physician. 2014;89(3):180-189.
  2. Schiller LR, Pardi DS, Sellin JH. Chronic Diarrhea: Diagnosis and Management. Clin Gastroenterol Hepatol. 2017;15(2):182-193.e3.
  3. Meier R, Burri E, Steuerwald M. The role of nutrition in diarrhoea syndromes. Curr Opin Clin Nutr Metab Care. 2003;6(5):563-567.
  4. Operario DJ, Houpt E. Defining the causes of diarrhea: novel approaches. Curr Opin Infect Dis. 2011;24(5):464-471.
  5. Ganguly E, Sharma PK, Bunker CH. Prevalence and risk factors of diarrhea morbidity among under-five children in India: A systematic review and meta-analysis. Indian J Child Health (Bhopal). 2015;2(4):152-160.
  6. GBD 2016 Diarrhoeal Disease Collaborators. Estimates of the global, regional, and national morbidity, mortality, and aetiologies of diarrhoea in 195 countries: a systematic analysis for the Global Burden of Disease Study 2016. Lancet Infect Dis. 2018;18(11):1211-1228. doi:10.1016/S1473-3099(18)30362-1
  7. Adisasmito W. Faktor risiko diare pada bayi dan balita di indonesia: Systematic review penelitian akademik bidang kesehatan masyarakat. Makara Kesehatan. 2007;11(1):1-10.
  8. Komarulzaman A, Smits J, de Jong E. Clean water, sanitation and diarrhoea in Indonesia: Effects of household and community factors. Glob Public Health. 2017;12(9):1141-1155.
  9. Soenarto Y, Aman AT, Bakri A, Waluya H, Firmansyah A, Kadim M, et al. Burden of severe rotavirus diarrhea in indonesia. J Infect Dis. 2009;200 Suppl 1:S188-S194.
  10. Dinas Kesehatan Kota Denpasar. Profil kesehatan Kota Denpasar Tahun 2014-2015. 2014: p. 26-27.
  11. Tambuwun F, Ismanto AY, Silolonga W. Hubungan sanitasi lingkungan dengan kejadian diare pada anak uisa sekolah di wilayah kerja Puskesmas Bahu Manado. e-Journal Keperawatan (e-KP). 2015;3(2):1-8.
  12. Tangka JW, Alamri R, Laoh JM. Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian diare pada anak balita di Puskesmas Bintauna Kabupaten Bolaang Mongondow Utara. Juiperdo. 2014;3(2);10-18.
  13. Anjela R. Faktor–faktor yang berhubungan dengan kejadian diare pada balita di Kelurahan Limau Manis Selatan Wilayah Kerja Puskesmas Pauh Tahun 2015 [Karya Tulis Ilmiah]. Padang: Poltekes Kemenkes Padang. 2015.
  14. Sinthamurniwaty. Faktor-faktor risiko kejadian diare akut pada balita [Tesis]. Semarang: Universitas Diponegoro. 2006.
  15. Dini F, Machmud R, Rasyid S. Hubungan faktor lingkungan dengan kejadian diare balita di Wilayah Kerja Puskesmas Kambang Kecamatan Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2013. Jurnal Kesehatan Andalas. 2015;4(2):453-461.
  16. Aini N, Raharjo M, Budiyono. Hubungan kualitas air minum dengan kejadian diare pada balita di wilayah kerja Puskesmas Banyuasin Kecamatan Loano Kabupaten Purworejo. Jurnal Kesehatan Masyarakat (e-Journal). 2016;4(1):399-406.
  17. Putra IGBGM. Faktor-faktor risiko terjadinya diare akut pada balita di Desa Tegallalang pada Bulan Januari sampai Juli tahun 2014. E-Jurnal Medika Udayana. 2015;4(5):1-9
  18. Wulandari AP. Hubungan antara faktor lingkungan dan faktor sosiodemografi dengan kejadian diare pada balita di Desa Blimbing Kecamatan Sambirejo Kabupaten Sragen Tahun 2009 [Skripsi]. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta. 2009.
  19. Hidayanti R. Faktor risiko diare di Kecamatan Cisarua, Cigudeg dan Megamendung Kabupaten Bogor Tahun 2012 [Skripsi]. Depok: Universitas Indonesia. 2012.
  20. Evayanti NKE, Purna IN, Aryana IK. Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian diare pada balita yang berobat ke Badan Rumah Sakit Umum Tabanan. Jurnal Kesehatan Lingkungan. 2014;4(2):134-139.
  21. Fatmawati, Arbianingsih, Musdalifah. Faktor yang mempengaruhi kejadian diare anak usia 3-6 tahun di TK Raudhatul Athfal Alauddin Makassar. Journal of Islamic nursing. 2016;1(1):21-32.
  22. Cita RS. Hubungan sarana sanitasi air bersih dan perilaku ibu terhadap kejadian diare pada balita usia 10-59 bulan di wilayah Puskesmas Keranggan Kecamatan Setu Kota Tanggerang Selatan tahun 2013 [Skripsi]. Jakarta (Indonesia): Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. 2013.
  23. Sharfina H, Fakhriadi R, Rosadi D. Pengaruh faktor lingkungan dan perilaku terhadap kejadian diare pada balita di wilayah kerja Puskesmas Sungai Tabuk Kabupaten Banjar. Jurnal Publikasi Kesehatan Masyarakat Indonesia. 2016;3(3):88-93.
  24. Hernanda AP, Djallalluddin, Noor MS. Hubungan perilaku jajan dengan kejadian diare pada anak sekolah dasar di Kel. Cempaka Kec. Cempaka Kota Banjarbaru. Jurnal Berkala Kedokteran. 2013;9(1):93-100.
  25. Ani LS, Suwiyoga K. Traveler’s Diarrhea Risk Factors on Foreign Tourists in Denpasar Bali-Indonesia May and August 2013. Bali Medical Journal. 2016;5(1):152-156.

How to Cite

Jayadi, I. P. O. K., Komara, I. M. A. N., Nugraha, M. A. A., Ariwangsa, I. D. G. A. S., Triyasa, P., & Kapti, I. N. (2020). Faktor risiko diare pada anak usia 1-12 tahun di wilayah kerja Puskesmas II Denpasar Barat, Bali, Indonesia. Intisari Sains Medis, 11(2), 711–716. https://doi.org/10.15562/ism.v11i2.673

HTML
425

Total
543

Share

Search Panel

I Putu Oka Kresna Jayadi
Google Scholar
Pubmed
ISM Journal


I Made Adi Narendranatha Komara
Google Scholar
Pubmed
ISM Journal


Made Aditya Artha Nugraha
Google Scholar
Pubmed
ISM Journal


I Dewa Gede Agung Suta Ariwangsa
Google Scholar
Pubmed
ISM Journal


Putu Triyasa
Google Scholar
Pubmed
ISM Journal


I Nengah Kapti
Google Scholar
Pubmed
ISM Journal