Skip to main content Skip to main navigation menu Skip to site footer

PENILAIAN PEDOFILIA MENGGUNAKAN RESPON HEMODINAMIK OTAK TERHADAP STIMULI SEKSUAL

Abstract

Menilai secara akurat orientasi seksual seseorang sangat penting dalam melakukan penanganan terhadap pelaku kekerasan seksual pada anak. Phallometry adalah metode standar untuk mengidentifikasi orientasi seksual; tetapi, metode ini telah banyak dikritik oleh karena bersifat intrusif dan reliabilitasnya terbatas.
Tujuan:Untuk mengevaluasi apakah pola respon spasial terhadap stimuli seksual yang ditandai oleh adanya perubahan blood oxygen level-dependent signal (BOLD)memfasilitasi proses identifikasi pedofilia.
Desain:Selama dilakukan pemeriksaan magnetic resonance imaging fungsional (fMRI), ditampilkan gambar anak-anak dan dewasa tanpa busana dengan jenis kelamin sama atau berbeda terhadap sampel penelitian (kelompok pedofil dan kontrol). Kami mengkalkulasi perbedaan BOLDterhadap stimuli sexual anak-anak dan dewasa pada setiap sampel. Hasil foto dengan kontras kemudian dimasukkan sesuai dengan kelompoknya untuk dianalisis perbedaan pemetaan otak antara kelompok pedofil dan kontrol. Kami mengkalkulasi nilai ekspresi yang sesuai dengan hasil kelompok bagi setiap sampel. Nilai ekspresi tersebut dibedakan menjadi 2 algoritma klasifikasi: analisis Fisher linear discriminant dan analisis ï«-nearest neighbor. Prosedur klasifikasi tersebut telah divalidasi silang menggunakan metode leave-one-out. 
Lokasi:Bagian Kedokteran Seksual, Fakultas Kedokteran Universitas Christian Albrechts di Kiel, Jerman.
Sampel:Kami merekrut 24 sampel dengan pedofil yang memiliki ketertarikan seksual terhadap anak perempuan (n=11) atau laki-laki (n=13) pre pubertas dan 32 kontrol laki-laki sehat yang memiliki ketertarikan seksual terhadap wanita (n=18) atau pria (n=14) dewasa.
Pengukuran luaran utama:Angka sensitivitasdan spesifisitas dari kedua algoritme klasifikasi.
Hasil:Akurasi klasifikasi tertinggi dicapai dengan analisis diskriminan linear Fisher, yang menunjukkan akurasi rata-rata 95% (100% spesifisitas, 88% sensitivitas).
Simpulan:Pola respon otak fungsional terhadap stimuli seksual mengandung informasi yang cukup untuk mengidentifikasi pedofilia dengan akurasi tinggi. Klasifikasi otomatis dari pola tersebut merupakan alat ukur objektif yang menjanjikan untuk mendiagnosis pedofilia secara klinis.

How to Cite

Mahendran, K. (2015). PENILAIAN PEDOFILIA MENGGUNAKAN RESPON HEMODINAMIK OTAK TERHADAP STIMULI SEKSUAL. Intisari Sains Medis, 4(1), 83–95. https://doi.org/10.15562/ism.v4i1.54

HTML
238

Total
828

Share

Search Panel

Kuhelan Mahendran
Google Scholar
Pubmed
ISM Journal