Skip to main content Skip to main navigation menu Skip to site footer

Hubungan antara kadar albumin dengan penyembuhan luka pada pasien pasca bedah di Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah Denpasar

Abstract

Introduction: Wound healing is influenced by various factors, one of which is nutritional status. Nutritional status itself is often detected by one of the important signs of serum albumin. Albumin is a protein in human plasma that is soluble in water and high in concentration in blood plasma. Low albumin levels as an estimate of the causes of malnutrition and also associated with increased complications and postoperative death. Serum albumin less than 3.5g / dL is recognized by the patient as hypoalbuminemia.

Methods: This research was conducted with the aim of analyzing the relationship between albumin levels and wound healing in postoperative patients. This study used a cross sectional observational analytic method by taking secondary data from medical records of postoperative patients (disgestif surgery, neurosurgery, orthopedic surgery, oncology surgery) at Sanglah General Hospital.

Result: Of the 60 patients involved in this study, patients with abnormal albumin levels were 36.7% and patients with normal albumin levels were 63.3%. The chi-square test results showed that postoperative patients who had the last abnormal albumin level before surgery 5.1 times more with unrecover wound compared to patients with normal albumin levels (PR = 5.182; 95% CI = 2.181-12.310, p = 0.00001).

Conclusion: There is a significant relationship between albumin levels and wound healing.


Latar Belakang: Penyembuhan luka dipengaruhi oleh berbagai faktor, salah satunya adalah faktor status nutrisi. Status nutrisi sendiri sering dideteksi oleh salah satu tanda penting yaitu serum albumin. Albumin merupakan protein dalam plasma manusia yang larut dalam air dan tinggi konsentrasinya dalam plasma darah. Kadar albumin yang rendah sebagai perkiraan penyebab malnutrisi dan juga berhubungan dengan peningkatan komplikasi serta kematian postoperasi. Serum albumin yang kurang dari 3.5g/dL diakui pasien tersebut hipoalbuminemia.

Metode: Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk menganalisis hubungan kadar albumin dengan penyembuhan luka pada pasien pasca bedah. Penelitian ini menggunakan metode observasional analitik cross sectional dengan mengambil data sekunder dari rekam medis pasien pasca bedah (bedah disgestif, bedah saraf, bedah ortopedi, bedah onkologi) di RSUP Sanglah.

Hasil: Dari 60 pasien yang terlibat dalam penelitian ini didapatkan pasien dengan kadar albumin tidak normal sebesar 36.7% dan pasien dengan kadar albumin normal sebanyak 63.3%. Hasil uji chi-square menunjukkan bahwa pasien pasca bedah yang sebelum operasi memilki kadar albumin terakhir tidak normal 5.1 kali lebih banyak mengalami luka tidak sembuh dibanding pasien dengan kadar albumin normal (PR=5.182; 95% CI=2.181-12.310, p=0.00001).

Simpulan: Terdapat hubungan yang signifikan antara kadar albumin dengan penyembuhan luka.

References

  1. Kementerian K. Pembedahan Tanggulangi 11% Penyakit di Dunia. 2015.[online] Available at: http://www.depkes.go.id/article/print/pembedahan-tanggulangi-11-penyakit-di-dunia.html. [diunduh : 20 Oktober 2017]
  2. Rampengan SFY., Rondonuwu R. & Onibala F. Pengaruh Teknik Relaksasi Dan Teknik Distraksi Terhadap Perubahan Intensitas Nyeri Pada Pasien Post Operasi Di Ruang Irina A Atas Rsup Prof. Dr. R. D. Kandou Manado. 2014. 5, p.2.
  3. Diahpradnya OPP., Niryana I., Anda Tusta AP. Karakteristik kanker payudara usia muda di Subbagian Bedah Onkologi Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah tahun 2014-2016. Intisari Sains Medis. 2018. 9(1). DOI:10.15562/ism.v9i1.163
  4. Hasri ET. et al. Praktik Keselamatan Pasien Bedah di Rumah Sakit Daerah. Jurnal Manajemen Pelayanan Kesehatan. 2012. 15(4), pp.198–202.
  5. Syahrul S., Hasanuddin U. & Syahrul S. Hubungan IMT dan Kadar Albumin berhubungan dengan Penyembuhan Luka. 2016. 4, pp.60–69.
  6. Murtutik L. & Suwarni A. Hubungan Kadar Albumin Dengan Penyembuhan Luka Pada Pasien Post Operasi Laparatomy Di Ruang Mawar Rumah Sakit Slamet Riyadi Surakarta. 2013. pp.80–97.
  7. Imelda APA. Arniyanti S. Hubungan Kadar Albumin Dengan Penyembuhan Luka Pasien Post Operasi Laparatomi Di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Tk II Pelamonia Makassar. 2014.
  8. Tsai M. et al. ‘Clinical impact of albumin in advanced head and neck cancer patients with free flap reconstruction — a retrospective study’. 2018. pp. 1–12. doi: 10.7717/peerj.4490.
  9. Harrison SJ. et al. ‘Are Albumin Levels A Good Predictor Of Mortality In Elderly Patients With Neck Of Femur Fractures ?’. 2017. 21(6), pp. 699–704.
  10. Agung M., Hendri W. Pengaruh Kadar Albumin Serum terhadap Lamanya Penyembuhan Luka Operasi. 2015. Available at: http://www. dexamedia.com/ test/htdocs/dexamedicca/ article_files/kadar albumin serum_terhadap lamanya_penyenbuhan_luka_operasi.pdf. [diunduh: 07 Desember 2018]
  11. Soetomo DIR. ‘Evaluasi Penggunaan Albumin Pada Pasien Luka Bakar di RSUD Dr. Soetomo’, pp. 92–98. 2016. Available at: http://ikatanapotekerindonesia.net/uploads/rakernasdocs/prosiding/OFK-12.pdf. [diunduh : 11 Desember 2018]
  12. Murtutik L. & Suwarni A., Hubungan Kadar Albumin Dengan Penyembuhan Luka Pada Pasien Post Operasi Laparatomy Di Ruang Mawar Rumah Sakit Slamet Riyadi Surakarta. 2013. pp.80–97.

How to Cite

Pararesthi, N. L. G. A., Putra, K. A. H., & Kurniyanta, P. (2019). Hubungan antara kadar albumin dengan penyembuhan luka pada pasien pasca bedah di Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah Denpasar. Intisari Sains Medis, 10(3). https://doi.org/10.15562/ism.v10i3.450

HTML
353

Total
5922

Share

Search Panel

Ni Luh Gede Apsari Pararesthi
Google Scholar
Pubmed
ISM Journal


Kadek Agus Heryana Putra
Google Scholar
Pubmed
ISM Journal


Putu Kurniyanta
Google Scholar
Pubmed
ISM Journal