Skip to main content Skip to main navigation menu Skip to site footer

Prevalensi infeksi soil transmitted helmith di Sekolah Dasar Negeri 1 Padangbulia Kecamatan Sukasada Kabupaten Buleleng, Bali-Indonesia

Abstract

Latar Belakang: Pada perkembangan global yang sudah modern ternyata masih banyak kejadian infeksi cacing pada anak-anak. Infeksi cacing ini juga berhubungan dengan status gizi anak-anak. Beberapa penelitian juga menyebutkan bahwa kebersihan diri pada anak-anak sangat berpengaruh dengan terjadi nya infeksi cacing seperti perilaku mencuci tangan, memotong kuku, kebersihan yang dikonsumsi, dan masih banyak lagi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi infeksi cacing, dan juga hubungan status gizi serta kebersihan diri pada anak sekolah dasar di SD Negeri 1 Padangbulia Kecamatan Sukasada Kabupaten Buleleng.

Metode: Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan studi total sampling dengan jumlah sampel 127 orang. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner tentang kebersihan diri untuk mendapatkan katagori baik dan buruk, serta perhitungan berat badan dan tinggi badan menggunakan timbangan dan microtoise.

Hasil: Dari 127 siswa, 20 siswa dikatagorikan kurus, 84 siswa dikatagorikan normal dan 11 orang dikatagorikan gemuk. Hampir sebagian besar kebersihan siswa sangat baik dengan rajin mencuci tangan, memotong kuku, makan makananan yang bersih, dan bermain dengan menggunakan alas kaki. Selain itu ditemukan 6 kasus dengan infeksi askariasis dan trikuriasis.

Simpulan: Pada penelitian ini kebersihan pada siswa sekolah dasar sudah baik begitu pula status gizinya. Kedepannya diharapkan adanya penelitian lebih lanjut dengan design penelitian yang lebih baik tentang infeksi cacing, status gizi, dan kebersihan diri. Prevalensi cacingan pada penelitian ini adalah 0,04%.

References

  1. Almatsier S, Soetardjo S, Soekarti M. Gizi Seimbang Dalam Daur Kehidupan. Jakarta : PT Gramedia pustaka utama; 2012. Hal 82-84,295-305.
  2. Liabsuetrakul T. Epidemyology and effect oftreatment soil transmitted helminthiasis in pregnant women in Southern Thailand. Southeast Asian J Trop Med Public Health. 2009;40(2):211-222.
  3. Mehraj V, Hatcher J, Akhtar S, Rafique G, Asim M. Prevalence and factors associated with intestinal parasitic infection among children in an urban Slum of Karachi. PLoS ONE 2008;3(11):1-6.
  4. Assoum M, Ortu G, Basanes MG, Colleen L, Clements CA, Halton K, et al. Spatiotemporal distribution and population at risk of soil-transmitted helminth infection following an eight-year school based deworming programme in Burundi 2007-2014. Parasite and Vectors. 2017; 583: 1-12.
  5. Greenland K, Dixon R, Khan Sa, Gunawardena K, Kihara JM, Smith JL, et al. The epidemiology of soil-transmitted helminths in bihar state, India. Plos One. 2015;9(5):e0003790.
  6. Karshima SN. Prevalence and distribution of soil-transmitted helminth infections in Nigerian children: a systematic review and meta-analysis. Infectious Disease of Poverty BMC. 2018;69:1-14.
  7. Ganguly S, Barkataki S, Karmakar S, Sanga P, Boopathi K. et al. High prevalence of soil-transmitted helminth infection among primary school children, uttar Pradesh, india, 2015. Infectious Disease of Poverty. 2017;139:1-9.
  8. Rahman MZ, Susatia B. Perilaku pencegahan cacingan pada anak usia sekolah. Jurnal Pendidikan Kesehatan. 2017;6(1):11-15.

How to Cite

Devi, N. P. A., Sudarmaja, I. M., & Swastika, K. (2018). Prevalensi infeksi soil transmitted helmith di Sekolah Dasar Negeri 1 Padangbulia Kecamatan Sukasada Kabupaten Buleleng, Bali-Indonesia. Intisari Sains Medis, 9(3). https://doi.org/10.15562/ism.v9i3.315

HTML
395

Total
602

Share

Search Panel

Ni Putu Akopita Devi
Google Scholar
Pubmed
ISM Journal


I Made Sudarmaja
Google Scholar
Pubmed
ISM Journal


Kadek Swastika
Google Scholar
Pubmed
ISM Journal