SYOK SEPTIK DISERTAI HIPOKSIA HEPATIK PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KLUNGKUNG, BALI-INDONESIA: SEBUAH LAPORAN KASUS
- PDF  |
- DOI: https://doi.org/10.15562/ism.v9i3.304  |
- Published: 2018-12-01
Search for the other articles from the author in:
Google Scholar | PubMed | ISM Journal
Search for the other articles from the author in:
Google Scholar | PubMed | ISM Journal
Latar Belakang: Sepsis merupakan suatu kondisi sindroma klinik yang terjadi oleh karena respon tubuh yang berlebihan terhadap suatu infeksi yang meliputi proses inflamasi, autoimun, dan koagulasi. Penanganan sepsis membutuhkan diagnosis yang cepat serta terapi yang tepat untuk menurunkan angka mortalitas yang diakibatkan oleh kondisi ini. Laporan kasus ini bertujuan untuk memberikan gambaran sepsis yang disertai dengan hipoksia hepatik serta penanganan yang diberikan untuk menangani kondisi tersebut.
Kasus: Pasien laki-laki 68 tahun datang diantar keluarga ke Rumah Sakit Umum Daerah Klungkung dengan keluhan penurunan kesadaran. pemeriksaan fisik ditemukan adanya sesak (laju respirasi 30 kali/menit), tekanan darah 60 mmHg per palpasi, saturasi 85% via non rebreathing mask oksigen 12 liter per menit, denyut nadi 122 kali per menit, GCS E1V3M4, suhu 35,9o C. Kedua sklera tampak mengalami ikterus, dari pemeriksaan fisik paru ditemukan adanya ronkhi bilateral, akral teraba dingin. Melalui pemeriksaan complete blood count ditemukan adanya leukositosis (26,3 x 109/L) dengan predominan limfosit (11,2 x 109/L). Dari pemeriksaan fungsi hati ditemukan adanya peningkatan SGOT (473 mg/dl) dan SGPT (208 mg/dl), total protein yag rendah (4,6 mg/dl), dan albumin yang rendah (2,5 mg/dl). Pemeriksaan fungsi ginjal ditemukan adanya peningkatan dari ureum (137 mg/dl) dan kreatinin (2,1 mg/dl).
Simpulan: Penanganan sepsis harus didasarkan pada diagnosis cepat dan penanganan resusitasi yang tepat untuk mengurangi angka mortalitas yang disebabkan oleh sepsis.