Skip to main content Skip to main navigation menu Skip to site footer

Insiden Malaria, penunjang diagnostik, dan hubungannya dengan curah hujan di Kecamatan Golewa Selatan, Ngada, NTT periode Oktober 2014 – April 2016

Abstract

Latar belakang: Malaria masih banyak ditemui. Di Indonesia, terutama bagian timur. NTT menduduki prevalensi ketiga terbanyak di Indonesia setelah Papua Barat dan Papua. Insiden malaria yang berfluktuasi sepanjang tahun diduga berhubungan dengan curah hujan setempat. Perlu uji diagnostik yang akurat untuk mengkonfirmasi adanya parasit dalam darah pada setiap penderita dengan gejala klinis yang bervariasi, terutama di daerah endemis. Tujuan penelitian: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pola kasus malaria di kecamatan Golewa Selatan, melihat perbedaan metode diagnostik malaria, dan melihat hubungan curah hujan dan kejadian malaria. Metode: Penelitian ini merupakan studi observasional dan studi pre-eksperimental yang diuji dengan chisquare dan uji koreksi lanjutan. Sampel berupa penderita suspek malaria yang dilakukan dua pemeriksaan laboratorium (RDT malaria dan uji sediaan tebal malaria). Sedangkan data observasional diambil dari rekam medik seluruh penderita malaria dan data curah hujan dari BMKG Kupang. Hasil: Hasil penelitian ini menunjukkan klinis diare terutama dijumpai pada usia balita, muntah pada usia remaja, dan nyeri punggung pada usia dewasa. Penderita perempuan lebih banyak dibanding pria. Tidak ditemukan hubungan antara curah hujan dengan insiden malaria di kecamatan Golewa Selatan selama bulan Januari 2014 hingga April 2016 (p=0,184). Tidak ada perbedaan yang bermakna antara hasil uji diagnostik malaria menggunakan RDT malaria dibanding pemeriksaan sediaan tebal (p=0,632). Simpulan: Disarankan meningkatkan kualitas pemeriksaan mikroskopik dan penelitian yang lebih lama untuk melihat lebih jelas korelasi curah hujan dan dikaitkan dengan topografi spesifik daerah setempat.

References

  1. Pudjiadi, Antonius H, et al. 2010. Pedoman Pelayanan Medis Ikatan Dokter Anak Indonesia, Jilid I, Pengurus Pusat IDAI, hal. 179-182.
  2. Kemenkes RI. 2014. Informasi Malaria di Indonesia. Jakarta Selatan, hal. 1-8.
  3. Takesan, Inriyani, et al. 2014. NTT Teergolong Daerah Endemik Malaria. RGSC, Ed. 20, 16-31 Mei 2014, hal. 3-4.
  4. Seran, Stefanus Bria, dr., MPH. 2013. Profil Keehatan Provinsi NTT 2012. http://www.depkes.go.id/resources/download/profil/PROFIL_KES_PROVINSI_2012/19_Profil_Kes.Prov.NTT_2012.pdf.
  5. Departemen Kesehatan RI Dirjen PPM & PLP. 1999. Modul Epidemiologi Malaria, Jakarta.
  6. Santi, Marliah HR. 2012. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Malaria pada Penduduk Kecamatan Lengkong Kabupaten Sukabumi yang pernah bermigrasi tahun 2011. Tugas Akhir S3. Tidak diterbitkan, FKM UI, Depok.
  7. Lowe, Rachel, James Chirombo, dan Adrian M Tompkins. Relative Importance of Climatic, Geographic, and Socio-economic Determinants of Malaria in Malawi. Malaria Journal, 2013, 12: 416.
  8. Kemenkes. 2009. Eliminasi Malaria Di Indonesia. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 293/MENKES/SK/IV/2009. Hal. 11.
  9. Soepardi, Jane.dr. 2011. Epidemiologi Malaria di Indonesia. Buletin Jendela.Triwulan 1, 2011. Pusat Data dan Informasi Kemenkes RI, Jakarta.
  10. Tanwar, Gajanand Singh et al. Clinical Features of Children Hospitalized with Malaria- A Study from Bikaner. The American Society of Tropical Medicine and Hygiene. 2010, p.981-989.
  11. Siahaan, Lambok. Gejala dan Tanda Klinis Malaria di Daerah Endemis. Majalah Kedokteran Indonesia, Vol. 58, No. 6. Juni 2008.
  12. Laishram, Dolie D; et al. The Complexities of Malaria Disease Manifestations with a Focus on Asymptomatic Malaria. Malaria Journal. 2012, 11: 29.
  13. Selvia. Prevalensi Malaria pada Anak Usia Sekolah di Waingete, Sikka, Indonesia. CDK-233, Vol. 41, No. 12. 2014, p. 887-880.
  14. BMKG. 2016. Analisis Hujan, Prakiraan Hujan, dan Informasi Peta Kekeringan dengan Metode SPI. Buletin Klimatologi, Edisi10, BMKG Kupang.
  15. BAPENAS. 2011. Indonesia Adaptation Strategy Improving Capacity to Adapt. National Planing Agency: 17.
  16. WFP. 2015. El Nino: Implications and Scenarios for 2015. VAM Software components, p.14.
  17. Marwiyah, Winda. 2012. Analisa Hubungan Curah Hujan dengan Kejadian Malaria Tahun 2001-2010 di Kecamatan Banjarmangu Kabupaten Banjarnegara. Tesis Kelulusan. Fakultas Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro, Semarang.
  18. Aliyah, Nur. 2016. Hubungan Iklim (Temperatur, Kelembapan, Curah Hujan, Hari Hujan, dan Kecepatan Angin) dengan Kejadian Malaria di Kabupaten Tapanuli Tengah Tahun 2010-2014. Universitas Sumatera Utara, Medan.
  19. Ahmad, Haeranah; Dewi Karlina; dan Farijin Nur Azizah Mayumi Nitami. 2015. Climate Change Related to Malaria Inscidence in 2010 and20111, Mamuju, West Sulawesi, Indonesia. Disajikan dalam The 47th Asia Pasific Consortium for Public Health Conference. Bandung.
  20. Kazwaini, Muhammad dan Ruben Wadu Willa. 2014. Korelasi Kepadatan Anopheles sp. dengan Curah Hujan Serta Status Vektor Malaria pada Berbagai Tipe Geografi di Kabupaten Sumba Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Laka Litbang P2B2 Waikabubak, Sumba.
  21. DPP Bersumber Binatang Dirjen PP & PL Kemenkes RI. 2011. Pedoman Teknis Pemeriksaan Parasit Malaria. Jakarta, hal. 6-43.
  22. Wongsrichanalai, Chansuda; et al. A Review of Malaria Diagnostic Tools: Mycroscopy and Rapid Diagnostic Test (RDT). The American Society of Tropical Medicine and Hygiene. 2007, p. 119-127.
  23. WHO. 2016. False-negative RDT results and implications of new reports of P. falciparum histidine-rich protein 2/3 gene deletions. Global Malaria Programe, April 2016, p.1-8.
  24. Abba K, et al. 2012. Rapid Diagnostic Tests for Diagnosing Uncomplicated P.falciparum Malaria in Endemic Countries (Abstract). The Cochrane Collaboration. Issue 7.
  25. DPP dan PL Kemenkes RI. 2012. Buku Saku Penatalaksanaan Kasus Malaria. Jakarta, hal.1-9.

How to Cite

Susilowati, S. D. (2018). Insiden Malaria, penunjang diagnostik, dan hubungannya dengan curah hujan di Kecamatan Golewa Selatan, Ngada, NTT periode Oktober 2014 – April 2016. Intisari Sains Medis, 9(2). https://doi.org/10.15562/ism.v9i2.276

HTML
496

Total
2613

Share

Search Panel

Stephanie Darda Susilowati
Google Scholar
Pubmed
ISM Journal