Insiden Malaria, penunjang diagnostik, dan hubungannya dengan curah hujan di Kecamatan Golewa Selatan, Ngada, NTT periode Oktober 2014 – April 2016
- PDF  |
- DOI: https://doi.org/10.15562/ism.v9i2.276  |
- Published: 2018-07-07
Search for the other articles from the author in:
Google Scholar | PubMed | ISM Journal
Latar belakang: Malaria masih banyak ditemui. Di Indonesia, terutama bagian timur. NTT menduduki prevalensi ketiga terbanyak di Indonesia setelah Papua Barat dan Papua. Insiden malaria yang berfluktuasi sepanjang tahun diduga berhubungan dengan curah hujan setempat. Perlu uji diagnostik yang akurat untuk mengkonfirmasi adanya parasit dalam darah pada setiap penderita dengan gejala klinis yang bervariasi, terutama di daerah endemis. Tujuan penelitian: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pola kasus malaria di kecamatan Golewa Selatan, melihat perbedaan metode diagnostik malaria, dan melihat hubungan curah hujan dan kejadian malaria. Metode: Penelitian ini merupakan studi observasional dan studi pre-eksperimental yang diuji dengan chisquare dan uji koreksi lanjutan. Sampel berupa penderita suspek malaria yang dilakukan dua pemeriksaan laboratorium (RDT malaria dan uji sediaan tebal malaria). Sedangkan data observasional diambil dari rekam medik seluruh penderita malaria dan data curah hujan dari BMKG Kupang. Hasil: Hasil penelitian ini menunjukkan klinis diare terutama dijumpai pada usia balita, muntah pada usia remaja, dan nyeri punggung pada usia dewasa. Penderita perempuan lebih banyak dibanding pria. Tidak ditemukan hubungan antara curah hujan dengan insiden malaria di kecamatan Golewa Selatan selama bulan Januari 2014 hingga April 2016 (p=0,184). Tidak ada perbedaan yang bermakna antara hasil uji diagnostik malaria menggunakan RDT malaria dibanding pemeriksaan sediaan tebal (p=0,632). Simpulan: Disarankan meningkatkan kualitas pemeriksaan mikroskopik dan penelitian yang lebih lama untuk melihat lebih jelas korelasi curah hujan dan dikaitkan dengan topografi spesifik daerah setempat.