Skip to main content Skip to main navigation menu Skip to site footer

Gambaran kesehatan kerja pekerja bangunan di Kota Denpasar periode Agustus-Oktober 2017

Abstract

Background: Building construction is one of the most significant sectors related to the economic development in a country. However, the development of construction sector in Indonesia also has an impact in increasing problem regarding the occupational diseases, particularly among construction workers. In addition, construction workers require health insurance to facilitate the access to the nearest health center.

Aim: The study aimed to describe the complaints of disease and behavior of accessing health facilities among construction workers in Denpasar city.

Methods: This is a descriptive with cross-sectional research design which was implemented in Denpasar city among 101 subjects. The primary data was in the form of interview using questionnaire.

Results: The result revealed that all subjects were male. Majorities were ≤30 years old, came from outside Bali, had worked for ≤5 years, with duration of work ≤8 hours, and in the light worker group. The construction workers mostly complained about lower back pain (34.4%). A total of 63.4% of construction workers do not have health insurance, especially for workers who came from outside Bali.

Conclusion: Lower back pain tends to occur in workers from age group of  >30 years, workers who work for ≤5 years, workers with duration of work >8 hours, and in the heavy worker group. The tendency of ownership of health insurance in construction workers is not based on the length of work and the job field.

 

 

Latar belakang: Konstruksi bangunan merupakan salah satu sektor yang sangat penting dalam perkembangan perekonomian suatu negara. Seiring dengan berkembangnya sektor pembangunan di Indonesia berdampak pula pada peningkatan masalah penyakit akibat kerja terutama pada pekerja bangunan. Selain itu pekerja bangunan memerlukan adanya jaminan kesehatan berupa asuransi untuk memudahkan akses ke fasilitas kesehatan terdekat.

Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran keluhan penyakit dan perilaku mengakses fasilitas kesehatan pada pekerja bangunan di Kota Denpasar.

Metode: Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan cross-sectional yang dilaksanakan di di Kota Denpasar dengan total responden 101 orang. Penelitian ini menggunakan data primer berupa hasil wawancara menggunakan kuisioner.

Hasil: Dalam penelitian ini didapatkan hasil bahwa semua subyek penelitian adalah laki-laki. Mayoritas berusia ≤30 tahun, berasal dari luar Bali, telah bekerja ≤5 tahun, dengan durasi bekerja ≤8 jam, dan bidang pekerjaan ringan.  Keluhan yang paling banyak adalah nyeri punggung bawah (34.4%). Sebanyak 63.4% pekerja bangunan tidak memiliki asuransi kesehatan, terutama bagi pekerja yang berasal dari luar Bali.

Kesimpulan: Nyeri punggung bawah cenderung terjadi pada usia pekerja > 30 tahun, pekerja yang bekerja selama ≤5 tahun, pekerja dengan durasi kerja > 8 jam, dan pada kelompok pekerja berat. Kecenderungan kepemilikan asuransi kesehatan pada pekerja bangunan tidak berdasarkan lama bekerja dan bidang pekerjaan.

References

  1. Workplace Safety and Health Council. Safety and health guidelines diagnosis and management of occupational diseases [Internet]; 2011 [Diakses pada tanggal 25 Januari 2017]. Tersedia pada: www.wshc.sg.
  2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan; 1992.
  3. Internatioal Labour Organization. Keselamatan dan kesehatan kerja sarana untuk produktivitas. Jakarta; 2013.
  4. The Center for Construction Research and Training. Occupational disease among construction workers [Internet]; 2012 [Diakses pada tanggal 25 Januari 2017]. Tersedia pada: www.cpwr.com/sites/default/files.
  5. Jaminan Sosial Indonesia. JAMSOSTEK [Internet]; 2015 [Diakses pada tanggal 28 Januari 2017]. Tersedia pada: www.jamsosindonesia.com/jamsostek.
  6. BPJS Ketenagakerjaan. Panduan jaminan sosial ketenagakerjaan bagi peserta [Internet]; 2014 [Diakses pada tanggal 28 Januari 2017]. Tersedia pada: www.bpjsketenagarkerjaan.go.id
  7. Tampinongkol I, Diana VD, Doda, Kaunang WPJ. Hubungan antara penggunaan alat pelindung diri dengan kejadian kecelakaan kerja pada pekerja proyek konstruksi pembangunan gedung baru Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado. Jurnal Ikmas. 2016;1(5):1-8
  8. Badan Pusat Statistika Nasional. Angka partisipasi kasar menurut provinsi [Internet]; 2017 [Diakses pada tanggal 27 Januari 2017]. Tersedia pada: https://www.bps.go.id/dynamictable/2015/12/22/1050/angka-partisipasi-kasar-apk-menurut-provinsi-2011-2017.html.
  9. Ahmad A, Budiman F. Hubungan posisi duduk dengan nyeri punggung bawah pada penjahit vermak levis di Pasar Tanah Pasir Kelurahan Penjaringan Jakarta Utara tahun 2014. Forum Ilmiah. 2014;11(3):412-420.
  10. Alghadir A. Prevalence of musculoskeletal pain in construction workers in Saudi Arabia. The Scientific World Journal. 2015;2015:1-5
  11. Hasugian AR. Perilaku pencegahan penyakit akibat kerja tenaga kerja Indonesia di Kansashi, Zambia: Analisis Kualitatif. Media Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. 2017;27(2):111-124
  12. Alazab RMA. Work-related disease and occupational injuries among workers in the construction industry. African Newsletter on Occupational Health and Safety. 2004;14:37–42
  13. Rinaldi E, Utomo W, Nauli FA. Hubungan posisi kerja pada pekerja industri batu bata dengan kejadian low back pain. JOM. 2015;2(2):1085-1093
  14. Fahmi NA, Farida I, Ismail A. Analisis manajemen risiko kesehatan dan keselamatan kerja (k3) pada pekerjaan upper structure gedung bertingkat. Jurnal Konstruksi Sekolah Tinggi Teknologi Garut. 2014;13(1):1-13
  15. Sepang BAW, Tjakra J, Langi EC, Walangitan DRO. Manajemen risiko keselamatan dan kesehatan kerja (K3) pada proyek pembangunan ruko orlens fashion Manado. Jurnal Sipil Statik. 2013;1(4):282-288
  16. Mohamed HAK. Occupational hazards and their relation with health problems among construction building workers at El Sherouk City. American Journal of Nursing Research. 2017;5(3):96-103.
  17. Wang X, et al. Work-related musculoskeletal disorders among construction workers in the United States from 1992 to 2014. Occupational of Environmental Medicine. 2017;74:374-380
  18. Purnamasari IAD, Rusyanti LM, Darmada IGK. Dermatitis kontak pada pekerja bangunan. Denpasar. Medika Udayana; 2013
  19. Barss P, et al. Occupational injury in the United Arab Emirates: epidemiology and prevention. Occupational Medicine. 2009;59:493–498.
  20. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Pedoman tatalaksana penyakit akibat kerja bagi petugas kesehatan: Penyakit THT Akibat Kerja. Jakarta; 2011.
  21. Tanjung FF. Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi pemanfaatan program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) di balai pengobatan Imam Bonjol Bandar Lampung. Bandar Lampung: Universitas Lampung; 2015.
  22. BPJS Kesehatan. BPJS Kesehatan [Internet]. 2017 [Diakses pada tanggal 9 Januari 2017]. Tersedia pada: https://bpjs-kesehatan.go.id
  23. Pemerintah Indonesia. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia (PP) Nomor 29 Tahun 2000 (29/2000) Tentang Penyelenggaraan Jasa Konstruksi: Jakarta; 2000.
  24. Diah WL. Hubungan antara beberapa faktor dengan keikutsertaan BPJS kesehatan pada pekerja kelompok tani sektor informal profesi petani di Desa Cabean Kecamatan Wonosalam Kabupaten Demak Tahun 2016. Semarang: Universitas Dian Nuswantor; 2016.
  25. Nurzannah, Sinaga M, Salmah U. Hubungan faktor resiko dengan terjadinya nyeri punggung bawah pada tenaga kerja bongkar muat di Pelabuhan Belawan Medan tahun 2015. Jurnal Penelitian Kesehatan Masyarakat; 2015
  26. Saputra B. Hubungan posisi kerja terhadap kejadian low back pain pada petani sawit di kecamatan Dayun kabupaten Siak. Pekanbaru; 2010.
  27. Setiawan H. Desain lingkungan kerja industri karet berbasis ergonomi guna reduksi beban kerja dan peningkatan produktivitas. Jurnal Ilmiah Tekno. 2015;7(1):29-37.

How to Cite

Afano, F., Yuliatni, P. C. D., & Ani, L. S. (2020). Gambaran kesehatan kerja pekerja bangunan di Kota Denpasar periode Agustus-Oktober 2017. Intisari Sains Medis, 11(2), 906–912. https://doi.org/10.15562/ism.v11i2.231

HTML
145

Total
259

Share

Search Panel