Background: Meningiomas are invasive tumors originating from the arachnoidal villi. Sphenoid wing meningiomas (SWM) constitute 15%-20% of all meningiomas. The incidence of meningiomas is about 0.4 per 100,000 in the population under 34 years of age and 18.86 per 100,000 in the population over 85 years of age, occurring more frequently in women than in men. Classic symptoms caused by SWM include unilateral proptosis which is sometimes painless, decreased visual acuity to 20/40 or less and ocular paresis. The aim of the study is to determine the characteristics of patients with shpenoid wing meningioma at Sanglah Hospital Denpasar from 2018 to 2020.
Method: This research is an observational study with a cross sectional study approach. Data were collected retrospectively by recording the characteristics and examination data of patients with SWM at the ROO division outpatient eye clinics of Sanglah General Hospital Denpasar based on medical records from 2018 to 2020.
Result: Patients with sphenoid wing meningioma who came to the Eye Polyclinic of the ROO Division of Sanglah Hospital in 2018-2020 who met the inclusion and exclusion criteria in this study amounted to 23 people. Subjects with male sex were obtained as many as 1 person (4.35%), while female subjects were 22 people (95.65%). The mean age ± SB in patients was 43.35 ± 5,228 years. Most of the patients, which amounted to 19 patients (82.60%) had a history of using family planning and 4 patients (17.39%) had no history of using family planning. With duration of use of family planning < 1 year, there were 8 patients (42.10%) and duration of use of family planning > 1 year totaled 11 patients (57.89%). Most of the patients were only able to identify Ishihara 0 plate (78.26%). In visual field examination, most of them could not be evaluated (78.26%), only 3 patients had normal visual fields (13.04%), and 2 patients had temporal defects (8.69%).
Conclusion: Patients with SWM are more common in women than men. The mean age of patients with SWM is 43.35 with initial symptoms in the form of proptosis. In this study, a significant relationship was found between the contraception and duration use contraception with sphenoid wing meningiomas.
Latar Belakang: Meningioma merupakan tumor invasif yang berasal dari arachnoidal villi. Sphenoid wing meningioma (SWM) merupakan 15%-20% dari keseluruhan meningioma. Insiden meningioma sekitar 0.4 per 100.000 pada populasi dengan usia kurang dari 34 tahun dan sebesar 18,86 per 100.000 pada populasi dengan usia lebih dari 85 tahun, lebih sering terjadi pada wanita dibandingkan dengan pria. Gejala klasik yang ditimbulkan oleh SWM diantaranya adalah unilateral proptosis yang terkadang tidak menimbulkan rasa nyeri, penurunan tajam penglihatan hingga 20/40 atau kurang dan adanya paresis okular. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik pasien dengan SWM di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sanglah Denpasar pada tahun 2018 - 2020.
Metode: Penelitian ini merupakan suatu penelitian observasional dengan pendekatan studi potong lintang (cross sectional). Data dikumpulkan secara restrospektif dilakukan dengan mencatat karakteristik dan data pemeriksaan pasien dengan sphenoid wing meningioma di Poliklinik Mata divisi ROO RSUP Sanglah Denpasar berdasarkan rekam medis pada periode 2018- 2020.
Hasil: Pasien dengan SWM yang datang ke Poliklinik Mata Divisi ROO RSUP Sanglah pada tahun 2018-2020 yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi pada penelitian ini berjumlah 23 orang. Subjek dengan jenis kelamin laki-laki di dapatkan sebanyak 1 orang (4,35%), sementara subjek berjenis kelamin perempuan sebanyak 22 orang (95,65%). Rerata umur ± SB pada pasien adalah 43,35 ± 5,228 tahun. Sebagian besar penderita yang berjumlah 19 pasien (82,60%) memiliki riwayat pemakaian kontrasepsi berencana (KB) dan 4 pasien (17,39%) tidak memiliki riwayat pemakaian KB. Dengan durasi pemakaian KB < 1 tahun berjumlah 8 pasien (42,10%) dan durasi pemakaian KB > 1 tahun berjumlah 11 pasien (57,89%). Sebagian besar pasien hanya mampu mengidentifikasi ishihara 0 plate (78,26%). Pada pemeriksaan lapang pandang, sebagian besar tidak dapat dievaluasi (78,26%), hanya 3 pasien yang memiliki lapang pandang normal (13,04%), dan 2 pasien memiliki defek di temporal (8,69%).
Simpulan: Pasien dengan SWM lebih sering terjadi pada perempuan dibandingkan laki-laki . Rerata usia pasien dengan SWM adalah 43.35 dengan gejala awal berupa proptosis. Pada penelitian ini didapatkannya hubungan yang bermakna antara penggunaan KB dan Durasi penggunaan KB dengan Sphenoid Wing Meningioma.