Hubungan antara kekuatan genggaman tangan dengan kadar gula darah sewaktu pada lansia di Desa Melinggih, Kecamatan Payangan, Kabupaten Gianyar
- pdf  |
- DOI: https://doi.org/10.15562/ism.v14i2.1716  |
- Published: 2023-06-07
Search for the other articles from the author in:
Google Scholar | PubMed | ISM Journal
Search for the other articles from the author in:
Google Scholar | PubMed | ISM Journal
Search for the other articles from the author in:
Google Scholar | PubMed | ISM Journal
Introduction: Type 2 diabetes mellitus in the elderly causes various complications, including sarcopenia, characterized by a decrease in skeletal muscle mass and function. Several previous studies have shown that type 2 diabetes, or high plasma glucose levels cause a reduction in hand grip strength in the elderly. Therefore, this study aims to evaluate the relationship between hand grip strength and blood sugar levels in the elderly in Melinggih Village, Payangan District, Gianyar.
Methods: The study used an analytical method with a cross-sectional approach to 88 elderly people in Melinggih Village, Payangan District, Gianyar. The variables assessed included hand grip strength as the dependent variable and blood sugar levels as the independent variable. Gender, age, education level, body mass index, blood pressure, comorbidities, smoking, and medical history were considered confounding variables. The Asian Working Group guides the criteria for determining hand grip strength for Sarcopenia (AWGS) 2019. Data analysis used the chi-square test and multivariate logistic regression.
Results: Bivariate analysis showed a significant relationship between patients with high plasma glucose levels and weak hand grip strength (p=0.037; OR: 5.938; 95%CI: 1.07-32.75). However, this study found no significant relationship between plasma glucose levels with age, gender, BMI, history of comorbid diseases, smoking, and long-term drug use (p>0.05).
Conclusion: High plasma glucose levels are associated with weak hand grip strength.
Pendahuluan: Diabetes Melitus (DM) tipe 2 pada lansia menyebabkan berbagai macam komplikasi, salah satunya adalah sarkopenia yang ditandai dengan penurunan massa dan fungsi otot rangka tubuh. Beberapa penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa DM tipe 2 atau kadar glukosa plasma yang tinggi menyebabkan penurunan kekuatan genggaman tangan pada lansia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kekuatan genggaman tangan dengan kadar gula darah sewaktu pada lansia di Desa Melinggih, Kecamatan Payangan Gianyar.
Metode: Penelitian menggunakan metode analitik dengan pendekatan potong lintang terhadap 88 lansia di Desa Melinggih, Kecamatan Payangan, Gianyar. Variabel yang dinilai meliputi kekuatan genggaman tangan sebagai variabel terikat dan kadar gula darah sewaktu sebagai variabel bebas. Jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan, indeks massa tubuh, tekanan darah, penyakit penyerta, merokok, dan riwayat pengobatan dianggap sebagai variabel pengganggu. Kriteria untuk menentukan kekuatan genggaman tangan berpedoman pada Asian Working Group for Sarcopenia (AWGS) 2019. Analisis data menggunakan uji chi-square dan regresi logistik multivariat.
Hasil: Analisis bivariat menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara pasien dengan kadar gula darah sewaktu yang tinggi dengan kekuatan genggaman tangan yang lemah (p=0,037; OR: 5,938; 95%CI: 1,07-32,75). Namun dalam penelitian ini tidak ditemukan hubungan yang signifikan antara kadar gula darah sewaktu dengan usia, jenis kelamin, IMT, riwayat penyakit komorbid, merokok, dan penggunaan obat dalam jangka waktu lama (p>0,05).
Simpulan: Kadar gula darah sewaktu yang tinggi berhubungan dengan kekuatan genggaman tangan yang lemah.