Hubungan antara bayi berat lahir rendah dengan asfiksia neonatarum di RSUD Wangaya Kota Denpasar
- PDF  |
- DOI: https://doi.org/10.15562/ism.v9i2.167  |
- Published: 2018-05-01
Search for the other articles from the author in:
Google Scholar | PubMed | ISM Journal
Search for the other articles from the author in:
Google Scholar | PubMed | ISM Journal
Search for the other articles from the author in:
Google Scholar | PubMed | ISM Journal
Latar Belakang: Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) pada bayi masih merupakan masalah di bidang kesehatan terutama kesehatan perinatal. Prevalensi bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR) diperkirakan 15% dari seluruh kelahiran di dunia dengan batasan 3,3%-38% dan lebih sering terjadi di negara berkembang atau negara dengan sosio-ekonomi rendah. Komplikasi yang sering terjadi pada BBLR seperti hipotermi, gangguan pernafasan, gangguan alat pencernaan, gangguan immunologi, immatur hati, immatur ginjal serta perdarahan. Pada BBLR dapat terjadi kekurangan surfaktan dan belum sempurna pertumbuhan dan perkembangan paru sehingga kesulitan memulai pernafasan yang berakibat untuk terjadi asfiksia neonatorum. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan derajat BBLR dengan derajat asfiksia neonatorum.
Metode: Jenis penelitian yang digunakan adalah observasional analitik dengan rancangan penelitian cross sectional. Pada penelitian ini, pengambilan sampel dilakukan pada BBLR di RSUD Wangaya periode April 2016 - April 2017 di ruang Nicu dan Perinatologi sampai jumlah sampel penelitian yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi dengan jumlah sample total 87 sampel. Sampel diperoleh melalui metode consecutive sampling, selanjutnya dilakukan pengumpulan data yang diperlukan. Data yang diperoleh dianalisis secara analitik, selanjutnya disajikan dalam tabulasi data serta dijabarkan menggunakan tabel dan narasi.
Hasil: Terdapat hubungan yang signifikan antara derajat BBLR dengan derajat Asfiksia Neonatarum (p=0,03), BBLR merupakan factor resiko terhadap derajat asfiksia dengan nilai resiko prevalensi (RP)=2,08 (IK 95%=1,08 – 1,30).
Simpulan: Terdapat hubungan yang signifikan antara derajat BBLR dengan derajat Asfiksia Neonatarum.