Skip to main content Skip to main navigation menu Skip to site footer

Determinan stunting pada anak balita di kabupaten Pidie, Aceh, Indonesia

Abstract

Background: Stunting is a chronic nutritional problem due to lack of nutrition in the long term, resulting in impaired growth in children. Stunting in children under five is a consequence of several factors that are often associated with poverty including nutrition, health, sanitation and the environment. There are many factors that influence stunting, one of the main factors causing stunting is an infectious disease that affects mothers and toddlers. The purpose of this study was to determine the relationship between maternal age, maternal infectious diseases, toddler age, sex and toddler infectious diseases with the incidence of stunting in toddlers in Simpang Tiga District and Kembang Tanjong District, Pidie Regency, Aceh, Indonesia in 2022.

Method: this study used an analytic observational design through a cross-sectional approach. The instrument in this study used a questionnaire with a total sampling technique of 25 toddlers and mothers in Simpang Tiga District and 35 mothers and toddlers in Kembang Tanjong District, Pidie Regency.

Results: Simpang Tiga District showed that maternal age (p=0.404), maternal infectious disease (p=0.897), toddler age (p=0.346), toddler infectious disease (p=0.173), and gender (p=0.561) these five variables have nothing to do with the incidence of stunting. Meanwhile in Kembang Tanjung District, the variable mother's age (p=0.002) and toddler's gender (p=0.010) showed a relationship with the incidence of stunting, while the other three variables, namely maternal infectious disease (p=0.445), toddler's age (p=0.096) ), and toddler infectious diseases (p=0.298) showed no association with stunting.

Conclusion: This study can be concluded that the age of the mother and the sex of the toddler greatly influence the incidence of stunting in Kembang Tanjung District, Pidie Regency.

 

Latar belakang: Stunting merupakan masalah gizi kronis karena kurangnya asupan gizi dalam jangka waktu panjang, sehingga mengakibatkan terganggunya pertumbuhan pada anak. Stunting pada anak balita merupakan konsekuensi dari beberapa faktor yang sering dikaitkan dengan kemiskinan termasuk gizi, kesehatan, sanitasi dan lingkungan. Banyak sekali faktor yang mempengaruhi stunting, salah satu faktor utama penyebab stunting yaitu penyakit infeksi yang diderita oleh ibu dan balita. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui hubungan usia ibu, penyakit infeksi ibu, usia balita, jenis kelamin dan penyakit infeksi balita dengan kejadian stunting pada balita di Kecamatan Simpang Tiga dan Kecamatan Kembang Tanjong Kabupaten Pidie, Aceh, Indonesia tahun 2022.

Metodelogi: penelitian ini menggunakan desain observasional analitik melalui pendekatan cross secitonal. Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner dengan teknik total sampling semuanya sebanyak 25 balita dan ibu di Kecamatan Simpang Tiga dan sebanyak 35 ibu dan balita di Kecamatan Kembang Tanjong Kabupaten Pidie.

Hasil penelitian: Kecamatan Simpang Tiga menunjukkan bahwa usia ibu (p=0,404), Penyakit infeksi ibu (p=0,897), usia balita (p=0,346), penyakit infeksi balita (p=0,173), dan jenis kelamin (p=0,561) kelima variabel tersebut tidak ada hubungan dengan kejadian stunting. Sementara di Kecamatan Kembang Tanjung bahwa variabel usia ibu (p=0,002) dan jenis kelamin balita (p=0,010) menujukkan ada hubungan dengan kejadian stunting, sedangkan ketiga variabel lain yaitu penyakit infeksi ibu (p=0,445),  usia balita (p=0,096), dan penyakit infeksi balita (p=0,298) menunjukkan tidak ada hubungan dengan kejadian stunting.

Simpulan. Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa usia ibu dan jenis kelamin balita sangat mempengaruhi terhadap kejadian stunting di Kecamatan Kembang Tanjung Kabupaten Pidie.

References

  1. Ahmed KY, Agho KE, Page A, Arora A, Ogbo FA, GloMACH OBOTGMACHRC. Mapping Geographical Differences and Examining the Determinants of Childhood Stunting in Ethiopia: A Bayesian Geostatistical Analysis. Nutrients. 2021;13(6):2104. Available from: https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/34205375
  2. Manurung LEL. Hubungan Frekuensi Menyusui, Berat Badan Bayi Waktu Lahir, dan Perawatan Payudara Ibu dengan Peningkatan Berat Badan Bayi Usia 1-6 Bulan di Klinik PT. Rea Kaltim Tahun 2022. SIMFISIS J Kebidanan Indones. 2022;2(2):366–73. Available from: http://dx.doi.org/10.53801/sjki.v2i2.121
  3. Beal T, Tumilowicz A, Sutrisna A, Izwardy D, Neufeld LM. A review of child stunting determinants in Indonesia. Matern Child Nutr. 2018;14(4):e12617. Available from: doi: 10.1111/mcn.12617.
  4. Anderson M. An evaluation of infant growth: The use and interpretation of anthropometry. Indian J Pediatr. 1995;62(3):306. Available from: http://dx.doi.org/10.1007/bf02753592
  5. Dewanti C, Ratnasari V, Rumiati AT. Pemodelan Faktor-Faktor yang Memengaruhi Status Balita Stunting di Provinsi Jawa Timur Menggunakan Regresi Probit Biner. J Sains dan Seni ITS. 2020;8(2). Available from: http://dx.doi.org/10.12962/j23373520.v8i2.48519
  6. Nugraheni D, Nuryanto N, Wijayanti HS, Panunggal B, Syauqy A. Asi Eksklusif Dan Asupan Energi Berhubungan Dengan Kejadian Stunting Pada Usia 6 – 24 Bulan Di Jawa Tengah. J Nutr Coll. 2020;9(2):106–13. Available from: http://dx.doi.org/10.14710/jnc.v9i2.27126
  7. Prasetyaningrum YI, Kertia N, Gunawan IMA. Status ketersediaan makanan dan status gizi ibu sebagai faktor risiko kegemukan pada anak prasekolah. J Gizi Klin Indones. 2016;13(2):75. Available from: http://dx.doi.org/10.22146/ijcn.23291
  8. Arief M, Sudikno S. Determinan Pemilihan Persalinan Di Fasilitas Kesehatan (Analisis Data Riset Kesehatan Dasar Tahun 2010). J Kesehat Reproduksi. 2015;5(3). Available from: http://dx.doi.org/10.22435/kespro.v5i3.3892.145-154
  9. Handayani S. Profil Kekebalan Terhadap Difteri, Pertusis dan Tetanus pada Anak Umur di Bawah Lima Tahun, Hasil Riskesdas 2013. Bul Penelit Kesehat. 2019;47(3):183–90. Available from: http://dx.doi.org/10.22435/bpk.v47i3.1503
  10. Purwanti R, Nurfita D. Review Literatur: Analisis Determinan Sosio Demografi Kejadian Stunting Pada Balita di Berbagai Negara Berkembang. Bul Penelit Kesehat. 2019;47(3):153–64. Available from: http://dx.doi.org/10.22435/bpk.v47i3.1349
  11. Thurow R. The First 1,000 Days: A Crucial Time for Mothers and Children—And the World. Breastfeed Med. 2016;11(8):416–8. Available from: http://dx.doi.org/10.1089/bfm.2016.0114
  12. Hendrawati S. Pemberdayaan Kader Kesehatan dalam Pencegahan dan Penatalaksanaan Stunting pada Anak di Wilayah Kerja Puskesmas Jatinangor. Dharmakarya. 2018;7(4). Available from: http://dx.doi.org/10.24198/dharmakarya.v7i4.19527
  13. Putri MDA. Hubungan Usia Balita Dan Sanitasi Fisik Rumah Dengan Kejadian ISPA Di Desa Tumapel Kabupaten Mojokerto Tahun 2017. Indones J Public Heal. 2019;13(1):98. Available from: http://dx.doi.org/10.20473/ijph.v13i1.2018.98-109
  14. Sari N, Siregar DR. Hubungan Sanitasi Lingkungan Dengan Kejadian Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) Pada Balita Di Desa Marendal I Pasar V Kab. Deli Serdang Tahun 2018. J Penelit Kesmasy. 2019;1(2):98–103. Available from: http://dx.doi.org/10.36656/jpksy.v1i2.177
  15. Wahidin M, Agustiya RI, Putro G. Beban Penyakit dan Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular di Indonesia. J Epidemiol Kesehat Indones. 2023;6(2). Available from: http://dx.doi.org/10.7454/epidkes.v6i2.6253
  16. Lestari W, Margawati A, Rahfiludin Z. Faktor risiko stunting pada anak umur 6-24 bulan di kecamatan Penanggalan kota Subulussalam provinsi Aceh. J Gizi Indones (The Indones J Nutr. 2014;3(1):37–45. Available from: http://dx.doi.org/10.14710/jgi.3.1.126-134
  17. Kartini A. Kejadian Stunting Dan Kematangan Usia Tulang Pada Anak Usia Sekolah Dasar Di Daerah Pertanian Kabupaten Brebes. J Kesehat Masy. 2016;11(2):214. Available from: http://dx.doi.org/10.15294/kemas.v11i2.4271
  18. Kartini A, Wahyu SH, Max EI. Kejadian Stunting dan Kematangan Usia Tulang Pada Anak Usia Sekolah Dasar di Daerah Pertanian Kabupaten Brebes. KEMAS J. Kesehat. Masy. 2016;11:214–221.
  19. Dewi IAKC, Adhi KT. Pengaruh Konsumsi Protein Dan Seng Serta Riwayat Penyakit Infeksi Terhadap Kejadian Pendek Pada Anak Balita Umur 24-59 Bulan Di Wilayah Kerja Puskesmas Nusa Penida Iii. GIZI Indones. 2014;37(2). Available from: http://dx.doi.org/10.36457/gizindo.v37i2.161
  20. Suiraoka P, Kusuma Jaya AAN, Larasati N. Perbedaan Konsumsi Energi, Protein, Vitamin A dan Frekuensi Sakit Karena Infeksi pada Anak Balita Status Gizi Pendek (Stunted) dan Normal di Wilayah Kerja Puskesmas Karangasem I. J. Ilmu Gizi . 2011;21:74–82.
  21. Asiah N, Birwin A. Hubungan Faktor Ibu Dengan Kejadian Stunting. in Prosiding Seminar Nasional Berseri. 2020;189–97. Available from: doi: https://doi.org/10.22236/semnas/1191-100171.
  22. Irma N, Helmi D. Karakteristik Ibu Hamil Dan Kaitannya Dengan Kejadian Stunting Pada Balita di Kecamatan Tamansari Kota Tasikmalaya. Media Inf. 2019;15:10–5.
  23. Wolde M, Berhan Y, Chala A. Determinants of underweight, stunting and wasting among schoolchildren. BMC Public Health. 2015;15:8. Available from: https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/25595201
  24. Torlesse H, Cronin AA, Sebayang SK, Nandy R. Determinants of stunting in Indonesian children: evidence from a cross-sectional survey indicate a prominent role for the water, sanitation and hygiene sector in stunting reduction. BMC Public Health. 2016;16:669. Available from: https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/27472935

How to Cite

Sari, P. I., Dimiati, H. ., Sofia, & Subianto, M. . (2023). Determinan stunting pada anak balita di kabupaten Pidie, Aceh, Indonesia. Intisari Sains Medis, 14(1), 452–460. https://doi.org/10.15562/ism.v14i1.1652

HTML
0

Total
0

Share

Search Panel