Background: Early detection is one step to reducing cervical cancer morbidity and mortality. The low level of early detection of cervical cancer is influenced by the lack of knowledge in women of childbearing age regarding cervical cancer and visual inspection of acetic acid (IVA). This study aimed to evaluate the association between the level of knowledge about cervical cancer and IVA with IVA examination behavior.
Methods: This analytic observational study with a cross-sectional design involved women of childbearing age aged 15-49 years who visited the Mengwi II Badung Public Health Center (Puskesmas). Subjects were selected by accidental sampling and asked to fill out a questionnaire. Association between variables were assessed using chi-square test.
Results: A total of 109 respondents participated in this study. The majority of respondents were in the age range of 31-40 years (44%), the last education level was high school (59.6%), and were housewives (55%). More than half of the respondents had a low level of knowledge related to cervical cancer (59.6%), but the majority had sufficient and good knowledge about IVA examination (76.2%), although many had never had an IVA examination (79.8%). Knowledge level regarding IVA examination was related to IVA examination behavior (p=0.012), whereas knowledge level regarding cervical cancer was not related to IVA examination behavior (p=0.633).
Conclusion: The level of knowledge regarding IVA examination is associated with IVA examination behavior. Strategies to encourage early detection through IVA examination in women of childbearing age can be done with IVA education.
Latar belakang: Deteksi dini merupakan langkah untuk menurunkan morbiditas dan mortalitas kanker serviks. Upaya deteksi dini kanker serviks yang rendah dipengaruhi oleh kurangnya pengetahuan wanita usia subur mengenai kanker serviks dan inspeksi visual asam asetat (IVA). Penelitian ini bertujuan mengevaluasi hubungan tingkat pengetahuan mengenai kanker serviks dan IVA dengan perilaku pemeriksaan IVA.
Metode: Penelitian observasional analitik dengan desain cross-sectional ini melibatkan wanita usia subur dengan rentang usia 15-49 tahun yang berkunjung ke Puskesmas Mengwi II Badung. Subyek dipilih secara accidental sampling dan diminta untuk mengisi kuesioner. Uji chi-square digunakan untuk menilai hubungan antara variabel.
Hasil: Total 109 responden berpartisipasi dalam penelitian ini. Mayoritas responden dalam rentang usia 31-40 tahun (44%), pendidikan terakhir SMA (59,6%), dan seorang ibu rumah tangga (55%). Lebih dari separuh responden memiliki tingkat pengetahuan yang kurang terkait kanker serviks (59,6%), namun mayoritas memiliki pengetahuan yang cukup dan baik mengenai pemeriksaan IVA (76,2%), meskipun banyak yang belum pernah melakukan pemeriksaan IVA (79,8%). Tingkat pengetahuan mengenai pemeriksaan IVA berhubungan dengan perilaku pemeriksaan IVA (p=0,012), sebaliknya tingkat pengetahuan mengenai kanker serviks tidak berhubungan dengan perilaku pemeriksaan IVA (p=0,633).
Kesimpulan: Tingkat pengetahuan mengenai pemeriksaan IVA berhubungan dengan perilaku pemeriksaan IVA. Strategi dalam mendorong deteksi dini melalui pemeriksaan IVA pada wanita usia subur dapat dilakukan dengan edukasi IVA.