Hubungan kemampuan berpikir kritis terhadap keaktifan belajar pada mahasiswa sarjana kedokteran Universitas Udayana
- pdf  |
- DOI: https://doi.org/10.15562/ism.v14i1.1586  |
- Published: 2023-01-10
Search for the other articles from the author in:
Google Scholar | PubMed | ISM Journal
Search for the other articles from the author in:
Google Scholar | PubMed | ISM Journal
Search for the other articles from the author in:
Google Scholar | PubMed | ISM Journal
Search for the other articles from the author in:
Google Scholar | PubMed | ISM Journal
Introduction: Problem-based learning is a method of approach in assisting students in finding problems from a real event. This can affect learning methods to increase skills of critical thinking and active learning, where critical thinking will encourage the formation of knowledge and will be interpreted personally and will be applied to conditions or problems so as to increase active learning. This study aims to determine association between critical thinking skills towards active learning in medical students at Universitas Udayana.
Methods: The respondents of this study were medical students class 2020 in Universitas Udayana. The type of this research is analytic research with a cross-sectional approach. The sampling technique used was the total sampling method and used a questionnaire of critical thinking and active learning.
Results: A total of 165 respondents met the inclusion criteria in this research. The analysis results showed that critical thinking skills increased active learning significantly (p < 0.001) with moderate and direct correlation (r = 0.574).
Conclusion: The ability to think critically can affect the level of active learning in medical education students.
Pendahuluan: Salah satu metode pendekatan untuk membantu mahasiswa dalam menemukan masalah dari suatu peristiwa yang nyata adalah pembelajaran berbasis masalah. Hal ini dapat mempengaruhi metode belajar yang menyebabkan peningkatan kemampuan berpikir dan keaktifan belajar. Berpikir kritis akan mendorong terbentuknya pengetahuan dan akan diinterpretasi personal dan akan diaplikasikan pada kondisi atau masalah sehingga meningkatkan keaktifan belajar. Penelitian ini memiliki tujuan untuk menganalisis hubungan antara kemampuan berpikir kritis dan keaktifan belajar pada mahasiswa sarjana kedokteran Universitas Udayana.
Metode: Responden penelitian ini adalah mahasiswa program studi sarjana kedokteran Universitas Udayana angkatan 2020. Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan pendekatan potong lintang. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan total sampling dan menggunakan kuesioner berpikir kritis dan keaktifan belajar.
Hasil: Sebanyak 165 responden memenuhi kriteria inklusi dalam penelitian ini. Hasil analisis menunjukkan bahwa kemampuan berpikir kritis meningkatkan keaktifan belajar secara signifikan (p < 0,001) dengan korelasi sedang dan searah (r = 0,574).
Simpulan: Kemampuan berpikir kritis dapat mempengaruhi tingkat keaktifan belajar pada mahasiswa sarjana kedokteran Universitas Udayana.