Skip to main content Skip to main navigation menu Skip to site footer

Preeklampsia dengan gambaran berat sebagai faktor risiko kejadian asfiksia neonatorum

Abstract

Background: Asphyxia neonatorum is one of the most frequent perinatal issues caused by preeclampsia, which is one of the most common prenatal disorders. Neonatal asphyxia is one of the health problems that is very important to pay attention to because this condition is associated with perinatal morbidity and mortality. Several maternal conditions are thought to be associated with neonatal asphyxia, including maternal age, gestational age, obstetric history, degree of preeclampsia, and method of delivery. This study aims to confirm this hypothesis.

Methods: This study used an observational analytic design with a cross sectional design conducted between June 2021 and June 2022 at the Department of Obstetrics and Gynecology at Wangaya Hospital Denpasar, 97 pregnant women with preeclampsia were included. The research data were obtained through direct recording from medical records. The data collected were maternal age, gestational age, gravida, parity, history of abortion, degree of preeclampsia and method of delivery.

Results: Pregnant women with preeclampsia who had gestational age <37 weeks [p = 0.021; OR = 3.27 (1,2-8.8)], has a gravida of 1 and > 3 [p = 0.019; OR = 2.97 (1,2-7,1)], has a parity of 1 and > 3 [p = 0.033; OR = 2.62 (1.1-6.1)], had preeclampsia with severe features [p = 0.002; OR = 5.62 (1.7-17.8)], and delivered by SC [p = 0.005; OR = 6.9 (1.5-31.9)] had a higher probability of having a child with asphyxia neonatorum. Meanwhile, the mother's age at delivery [p = 0,516; OR = 0.72 (0.3-1.7)] and history of abortion [p = 0.074; OR = 2.53 (0.9-6.7)] is not a factor that causes asphyxia neonatorum.

Conclusions: Factors related to the incidence of asphyxia neonatorum in pregnant women with preeclampsia are gestational age, gravida, parity, degree of preeclampsia, and method of delivery.

 

Latar Belakang: Preeklampsia merupakan salah satu penyulit kehamilan yang sangat umum ditemukan dan menyebabkan berbagai masalah perinatal, salah satunya asfiksia neonatorum. Asfiksia neonatorum merupakan salah satu masalah kesehatan yang sangat penting untuk diperhatikan karena kondisi ini terkait dengan morbiditas dan mortalitas perinatal. Beberapa kondisi maternal diduga terkait dengan asfiksia neonatorum, antara lain usia ibu, usia kehamilan, riwayat obstetri, derajat preeklampsia, dan metode persalinan. Penelitian ini bertujuan untuk mengkonfirmasi hipotesis tersebut.

 

Metode: Penelitian ini menggunakan rancangan analitik observasional dengan desain cross sectional yang melibatkan 97 orang ibu hamil dengan preeklampsia di Departemen Obstetri dan Ginekologi RSUD Wangaya Denpasar periode bulan Juni 2021 sampai Juni 2022. Data penelitian diperoleh melalui pencatatan langsung dari rekam medis. Data yang dikumpulkan adalah usia ibu, usia kehamilan, gravida, paritas, riwayat abortus, derajat preeclampsia dan metode persalinan

Hasil: Ibu hamil dengan preeklampsia yang memiliki usia kehamilan < 37 minggu [p = 0,021; OR = 3,27 (1,2-8,8)], memiliki gravida 1 dan > 3 [p = 0,019; OR = 2,97 (1,2-7,1)], memiliki paritas 1 dan > 3 [p = 0,033; OR = 2,62 (1,1-6,1)], mengalami preeklampsia dengan gambaran berat [p = 0,002; OR = 5,62 (1,7-17,8)], dan bersalin secara SC [p = 0,005; OR = 6,9 (1,5-31,9)] memiliki kemungkinan lebih besar untuk memiliki anak yang mengalami asfiksia neonatorum. Sedangkan usia ibu saat bersalin [p = 0,516; OR = 0,72 (0,3-1,7)] dan riwayat abortus [p = 0,074; OR = 2,53 (0,9-6,7)] bukanlah faktor yang menyebabkan terjadinya asfiksia neonatorum.

Kesimpulan: Faktor yang berhubungan dengan kejadian asfiksia neonatorum pada ibu hamil dengan preeklampsia adalah usia kehamilan, gravida, paritas, derajat preeklampsia, dan metode persalinan

References

  1. Nursal DGA, Tamela P, Fitrayeni F. Faktor risiko kejadian preeklampsia pada ibu hamil di RSUP DR. M. Djamil Padang tahun 2014. J Kesehat Masy Andalas. 2017 Aug 30;10(1):38.
  2. Sumampouw. Gambaran Preeklampsia Berat Dan Eklampsia Ditinjau Dari Faktor Risiko di RSUP Prof. DR. R. D. Kandou Manado. J Med dan Rehabil. 2019;1(3):1–5.
  3. Denantika O, Serudji J, Revilla G. Hubungan Status Gravida dan Usia Ibu terhadap Kejadian Preeklampsia di RSUP Dr. M. Djamil Padang Tahun 2012-2013. J Kesehat Andalas. 2015 Jan 1;4(1).
  4. Bartsch E, Medcalf KE, Park AL, Ray JG. Clinical risk factors for pre-eclampsia determined in early pregnancy: systematic review and meta-analysis of large cohort studies. BMJ. 2016 Apr 19;i1753.
  5. Kementerian Kesehatan RI. Riset Kesehatan Dasar Tahun 2018. 2018.
  6. Kumalasari I, Rusella Z. Risiko kejadian asfiksia neonatorum pada persalinan kala II memanjang, air ketuban bercampur mekonium dan usia ibu. J KEPERAWATAN SUAKA Insa. 2022 Jul;7(2):91–7.
  7. Utami T, Sukmaningtyas W, Safitri M. Hubungan usia ibu dengan kejadian asfiksia neonatorum pada ibu preeklampsia berat. Menara Med. 2020 Sep;3(1):95.
  8. Munawwaroh F. Hubungan usia ibu dengan kejadian asfiksia neonatorum di RS PKU Muhammadiyah Bantul Yogyakarta. Yogyakarta; 2020.
  9. Kusparlina EP. Hubungan antara Umur dan Status Gizi Ibu Berdasarkan Ukuran Lingkar Lengan Atas dengan Jenis BBLR. J Penelit Kesehat “Suara Forikes” (Journal Heal Res “Forikes Voice”). 2016;
  10. Novianti H. Pengaruh Usia Dan Paritas Terhadap Kejadian Pre Eklampsia Di RSUD Sidoarjo. J Heal Sci. 2018;
  11. Ross M. Preterm Labor: Practice Essentials, Overview, Risk of Preterm Labor. Medscape. 2021.
  12. Mayasari B, Idayanti T, Arismawati DF, Wardani RA. Hubungan persalinan prematur dengan kejadian asfiksia neonatorum di ruang bersalin RSU DR. Wahidin Sudiro Husodo Kota Mojokerto. Nurse Heal J Keperawatan. 2018 Jun;7(1):42–50.
  13. Auliya Kamila N, Wathaniah S, Farida Rismayani dan. Hubungan Persalinan Preterm Dengan Kejadian Asfiksia Neonatorum Di Ruang NICU RSUP NTB. J Ilmu Kesehat dan Farm. 2019 Sep;7(2):79–82.
  14. Utami A. Risiko Asfiksia Neonatorum Pada Bayi Lahir Rendah Dengan Usia Gestasi Kurang Bulan (Preterm) dan Cukup Bulan (Aterm) di RSPAD Gatot Soebroto Periode Tahun 2018. Semin Nas Ris Kedokt. 2020;1(1).
  15. Arif R. Hubungan persalinan prematur dengan asfiksia neonatorum di Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang. Semarang; 2021.
  16. Sendeku FW, Azeze GG, Fenta SL. Perinatal asphyxia and its associated factors in Ethiopia: A systematic review and meta-analysis. BMC Pediatr. 2020 Mar;20(1):1–11.
  17. Muliawati D. Hubungan riwayat hipertensi dan paritas dengan asfiksia neonatorum pada ibu bersalin preeklampsia berat. J Kesehat Madani Med. 2016 Mar;
  18. Nurjayanti P, Siti Tyastuti, Margono. Hubungan paritas dan umur kehamilan dengan kejadian asfiksia pada bayi baru lahir DI RSUD Wonosari tahun 2016. Yogyakarta; 2018 Sep.
  19. Meihartati T. Faktor Ibu yang Berhubungan dengan Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah di RSUD Andi Abdurrahman Noor Tanah Bambu 2015. J Delima Azhar. 2017;2(1).
  20. Mardalena H, Sari K, Kurnia YF, Sulistiyani S. Analisis faktor faktor penyebab kejadian asfiksia pada bayi baru lahir. Semin Nas kebidanan. 2021 Dec;0(0):211–8.
  21. Sibai BM. Preeclampsia. In: Protocols for High-Risk Pregnancies: An Evidence-Based Approach: Sixth Edition. 2015.
  22. Kementerian Kesehatan RI. Riset Kesehatan Dasar Tahun 2018. 2018.
  23. Phipps E, Prasanna D, Brima W, Jim B. Preeclampsia: Updates in pathogenesis, definitions, and guidelines. Clinical Journal of the American Society of Nephrology. 2016.
  24. Camelia R. Hubungan hipertensi pada kehamilan dan plasenta previa dengan kejadian asfiksia neonatorum di RSUD DR Ibnu Sutowo Baturaja tahun 2016. J Kesehat Abdurahman. 2018;7(2).
  25. Sari D. Hubungan hipertensi dalam kehamilan dengan asfiksia neonatorum pada bayi baru lahir di RSUD Wonosari tahun 2018. Yogyakarta; 2018.
  26. Mongdong VAWM, Suryadinata RV, Boengas S, Saroh SA. Studi Faktor Risiko Preeklamsi terhadap Kejadian Asfiksia Neonatorum di RSUD dr. Sayidiman Magetan Tahun 2018. J Ilm Kedokt Wijaya Kusuma. 2021 Mar;10(1):11.
  27. Mamo SA, Teshome GS, Tesfaye T, Goshu AT. Perinatal asphyxia and associated factors among neonates admitted to a specialized public hospital in South Central Ethiopia: A retrospective cross-sectional study. PLoS One. 2022 Jan;17(1):e0262619.
  28. Hofmeyr JG, Novikova N, Mathai M, Shah A. Techniques for cesarean section. American Journal of Obstetrics and Gynecology. 2009.
  29. Mylonas I, Friese K. Indications for and Risks of Elective Cesarean Section. Dtsch Aerzteblatt Online. 2015;
  30. Boyle A, Reddy UM. Epidemiology of Cesarean Delivery: The Scope of the Problem. Semin Perinatol. 2012 Oct;36(5):308–14.
  31. Suryati T. Persentase operasi caesaria di indonesia melebihi standard maksimal, apakah sesuai indikasi medis. 2012;
  32. Wahyuningsih J. Hubungan Ketuban Pecah Sebelum Waktunya (KPSW) dan Sectio Caesarea dengan Kejadian Asfiksia Pada Bayi Baru Lahir. J Kebidanan J Med Sci Ilmu Kesehat Akad Kebidanan Budi Mulia Palembang. 2019;9(1).
  33. Indrapermana IGKF, Duarsa IS. Hubungan derajat keparahan preeklamsia dengan kejadian asfiksia neonatorum di Rumah Sakit Umum Negara periode Januari 2019 - Januari 2020. Intisari Sains Medis. 2020 Oct;11(3):1009–14.
  34. Anggraini S. Relationship Between Sectio Caesarea and Neonatorum Asphysia. J Ibu dan Anak. 2020;2(2):30–4.
  35. Wosenu L, Worku AG, Teshome DF, Gelagay AA. Determinants of birth asphyxia among live birth newborns in University of Gondar referral hospital, northwest Ethiopia: A case-control study. PLoS One. 2018 Sep;13(9):e0203763.

How to Cite

Adikarya, I. P. G. D., & Wardana, G. A. . (2022). Preeklampsia dengan gambaran berat sebagai faktor risiko kejadian asfiksia neonatorum. Intisari Sains Medis, 13(3), 618–624. https://doi.org/10.15562/ism.v13i3.1525

HTML
0

Total
0

Share

Search Panel

I Putu Gede Danika Adikarya
Google Scholar
Pubmed
ISM Journal


Gede Alit Wardana
Google Scholar
Pubmed
ISM Journal