Manajemen Anestesi Perioperatif Pada Gravida Dengan Trombositopenia Yang Menjalani Sectio Caesarea Di RSUP Sanglah: Sebuah Serial Kasus
- pdf |
- DOI: https://doi.org/10.15562/ism.v13i2.1423 |
- Published: 2022-08-30
Open Access & Peer Reviewed
Multidisciplinary Journal of Science and
Medical Research
Multidisciplinary Journal of Science and
Medical Research
Abstract
Introduction: In cases of pregnancy with thrombocytopenia, it is sometimes necessary to terminate the pregnancy by caesarean section. This is certainly a challenge and special attention is needed in the perioperative anesthetic management of this case. Attached below is a case series of perioperative anesthesia management in gravida with thrombocytopenia who underwent cesarean section at Sanglah Hospital in 2020-2022.
Case Description: In this case series, we report a number of cases of pregnancies with thrombocytopenia who underwent elective or emergency cesarean section at Sanglah Hospital in 2020 – 2022. In this case series, a total of 9 pregnant women with various comorbidities were to be terminated and will undergo cesarean section surgery with 7 emergency cases and 2 elective cases. Patient characteristics varied from ASA physical status II to III. In all 9 cases, anesthesia was administered under general or regional anesthesia, namely 5 cases under general anesthesia and 4 cases under regional anesthesia. In this case report, 2 out of 9 cases of thrombocytopenia were found in postnatal infants.
Discussion: In this case series, it was found that 5 cases were administered under general anesthesia and 4 cases were treated with regional anesthesia. This is based on clinical assessment of the patient and the platelet count with the safe range for regional anesthesia being 75 x 103µL – 80 x 103µL. The dose of opioid used in this case series ranged from 2-2.5 mcg/Kg BW. Based on the literature, opioids are said to be able to cross the placental blood barrier and are feared to have an impact on the fetus at birth. No respiratory depression effect was found in infants due to suspected opioid administration in this case series.
Conclusion: The case of pregnancy with thrombocytopenia is a unique challenge for the anesthesia team. Starting from consultation on the preparation of the action and anesthetic plan, anesthetic action, monitoring, and preparation for anticipating complications that may arise during surgery. With the development of science and research in this field, it is still necessary to establish clear guidelines and boundaries regarding perioperative management of gravida patients with thrombocytopenia.
Pendahuluan: Pada kasus kehamilan dengan trombositopenia, ada kalanya diperlukan terminasi kehamilan per abdominal atau melalui operasi sectio caesarea . Hal ini tentu merupakan suatu tantangan dan diperlukan perhatian khusus dalam manajemen anestesi perioperatif kasus ini. Berikut dilampirkan serial kasus manajemen anestesi perioperatif pada gravida dengan trombositopenia yang menjalani sectio caesarea di RSUP Sanglah pada tahun 2020-2022.
Laporan Kasus: Pada laporan serial kasus ini, kami melaporkan sejumlah kasus kehamilan dengan trombositopenia yang menjalani operasi sectio caesarea baik elektif atau emergensi di RSUP Sanglah pada tahun 2020 – 2022. Pada laporan serial kasus ini didapatkan total 9 pasien ibu hamil dengan berbagai macam komorbiditas yang akan dilakukan terminasi kehamilan per abdominal atau akan menjalani operasi sectio caesarea dengan 7 kasus emergensi dan 2 kasus elektif. Karakteristik pasien bervariasi dari Status Fisik ASA II – III. Pada keseluruhan 9 kasus dilakukan manajemen anestesi dengan pembiusan umum atau regional, yaitu 5 kasus dilakukan manajemen anestesi dengan pembiusan umum dan 4 kasus dilakukan manajemen anestesi regional. Pada laporan kasus ini didapatkan trombositopenia pada bayi paska lahir sebanyak 2 dari 9 kasus.
Diskusi: Pada laporan serial kasus ini didapatkan 5 kasus dilakukan manajemen anestesi dengan pembiusan umum dan 4 kasus dilakukan manajemen anestesi regional. Hal ini didasarkan pada penilaian klinis pada pasien dan jumlah hitung trombosit dengan rentang batasan yang aman untuk dilakukan tindakan regional anestesi adalah 75 x 103µL – 80 x 103µL. Dosis opioid yang digunakan pada serial kasus ini berkisar 2-2.5 mcg/KgBB. Berdasarkan literatur, opioid dikatakan dapat menembus sawar darah placenta dan dikhawatirkan akan berdampak pada janin saat lahir. Tidak ditemukan efek depresi napas pada bayi akibat dugaan pemberian opioid pada serial kasus ini.
Simpulan: Kasus gravida dengan trombositopenia merupakan tantangan unik bagi tim anestesi. Mulai dari konsultasi persiapan tindakan dan rencana anestesi, tindakan anestesi, pemantauan, serta persiapan antisipasi komplikasi yang mungkin timbul selama tindakan pembedahan. Dengan terus berkembangnya ilmu dan penelitian dibidang ini, masih perlu dibuat panduan dan batasan yang jelas terkait manajemen perioperatif pada pasien gravida dengan trombositopenia.
References
- Ghoshal K, Bhattacharyya M. Overview of platelet physiology: its hemostatic and nonhemostatic role in disease pathogenesis. The Scientific World Journal 2014: 1-16.
- ACOG Practice Bulletins. Clinical Management Guidelines for Obstetrician – Gynecologists thrombocytopenia in pregnancy. Obstet Gynecol. 2020;133(76).
- Lambert MP, Gernsheimer TB. Clinical updates in adult immune thrombocytopenia. Blood. 2017;129(21):2829-35.
- Provan D, Stasi R, Newland A, Blanchette VS, Bolton-Maggs P, Kuter D, et al. International consensus report on the investigation and management of primary immune thrombocytopenia. Blood. 2010;115:168–86.
- White LD, Hodsdon A, An GH, Thang C, Melhuish TM, Vlok R. Inductions opioids for caesarean section under general anesthesia: a systematic review and meta analysis of randomized controlled trials. Int J Obstet Anesth. 2019;40.
How to Cite
Frederick Cokro, Goodwin Anthony P, Kristian Felix Wundiawan, & Tjahya Aryasa EM. (2022). Manajemen Anestesi Perioperatif Pada Gravida Dengan Trombositopenia Yang Menjalani Sectio Caesarea Di RSUP Sanglah: Sebuah Serial Kasus. Intisari Sains Medis, 13(2), 638–642. https://doi.org/10.15562/ism.v13i2.1423
