Faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian asfiksia pada neonatus di RSIA Dedari Kupang, Nusa Tenggara Timur, Indonesia
- pdf  |
- DOI: https://doi.org/10.15562/ism.v13i2.1410  |
- Published: 2022-08-29
Search for the other articles from the author in:
Google Scholar | PubMed | ISM Journal
Search for the other articles from the author in:
Google Scholar | PubMed | ISM Journal
Search for the other articles from the author in:
Google Scholar | PubMed | ISM Journal
Background: Asphyxia is one of the three main causes of newborn death. In Indonesia, the neonatal mortality rate (AKN) in 2018 was 15-20% due to asphyxia with several risk factors including maternal age, anemia, number of previous deliveries, history of hypertension, premature rupture of membranes, prematurity, and method of delivery. This study aims to evaluate the risk factors associated with asphyxia in neonates at RSIA Dedari Kupang, East Nusa Tenggara, Indonesia.
Methods: The research design is an observational analytic study with a case-control design. This study consisted of 40 case samples and 40 control samples. Sampling was from January 2020 - December 2021 in the maternity ward and perinatology room at RSIA Dedari Kupang with a total sampling technique in the case group and a random sampling technique in the control group. The sample used has met the inclusion and exclusion criteria. Data were analyzed univariate and bivariate using SPSS version 23.0 for Windows.
Results: There was a significant relationship between premature rupture of membranes and prematurity on the incidence of neonatal asphyxia in bivariate analysis (p<0.05). In addition, there was also a significant relationship between a history of hypertension and asphyxia with logistic regression analysis (p<0.05).
Conclusion: There is a significant relationship between premature rupture of membranes, prematurity and hypertension in pregnancy with the incidence of asphyxia in neonates.
Latar Belakang: Asfiksia menjadi salah satu dari tiga penyebab utama kematian bayi baru lahir. Di Indonesia angka kematian neonatal (AKN) pada tahun 2018 sebesar 15-20% disebabkan oleh asfiksia dengan beberapa faktor risiko antara lain usia ibu, kondisi anemia, jumlah persalinan sebelumnya, riwayat hipertensi, ketuban pecah dini, prematuritas, serta metode persalinan. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian asfiksia pada neonatus di RSIA Dedari Kupang, Nusa Tenggara Timur, Indonesia.
Metode: Rancangan penelitian adalah studi analitik observasional dengan desain case-control. Sampel penelitian ini terdiri dari 40 sampel kasus dan 40 sampel kontrol, Pengambilan sampel sejak Januari 2020 - Desember 2021 di Ruang Bersalin dan Ruang perinatologi RSIA Dedari Kupang dengan teknik total sampling pada kelompok kasus serta teknik random sampling pada kelompok kontrol. Sampel yang digunakan telah memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Data dianalisis secara univariat dan bivariat menggunakan SPSS versi 23.0 untuk Windows.
Hasil: Terdapat hubungan yang bermakna antara ketuban pecah dini dan prematuritas terhadap kejadian asfiksia neonatus pada analisis bivariat (p<0,05). Di samping itu terdapat juga hubungan yang bermakna antara riwayat hipertensi dengan asfiksia dengan analisis regresi logistik (p<0,05).
Simpulan: Terdapat hubungan yang signifikan antara ketuban pecah dini, prematuritas dan hipertensi dalam kehamilan dengan kejadian asfiksia pada neonatus.