Membedah peran bank sampah guna menilik efektivitas pengelolaan limbah medis B3 rumah sakit
- PDF  |
- DOI: https://doi.org/10.15562/ism.v12i2.1051  |
- Published: 2021-08-09
Search for the other articles from the author in:
Google Scholar | PubMed | ISM Journal
Search for the other articles from the author in:
Google Scholar | PubMed | ISM Journal
Background: The implementation of the waste bank to reduce the cost of hazardous and toxic medical waste management needs to be optimized so that it is effective to reduce costs and additional hospital income.
Aim: The study aims to determine the factors causing the non-optimal management of medical waste at Surya Husadha Hospital through the implementation of the waste bank.
Methods: This study applied a qualitative approach with purposive sampling at Surya Husadha Hospital. Data were collected through observation, in-depth interviews and documentation from six informants.
Result: Some obstacles cause the implementation of the waste bank at Surya Husadha Hospital in reducing medical waste management costs to be not optimal, such as limited human resources and equipment. This obstacle causes only two of the four types of medical waste according to the Regulation of the Minister of Environment and Forestry of the Republic of Indonesia No. 56 of 2015, which can be managed through waste banks such as used infusion bottles and used hemodialysis fluid packaging.
Conclusion: The implementation of the waste bank at Surya Husadha Hospital has met the proper regulation, but it is necessary to evaluate the constraints, and planning for the needs of human resource and equipment in reducing medical waste management costs.
Latar Belakang: Penerapan bank sampah dalam membantu beban biaya pengelolaan limbah medis bahan berbahaya dan beracun (B3) perlu lebih dioptimalkan sehingga bisa efektif untuk meringankan biaya sekaligus bisa sebagai pendapatan tambahan untuk rumah sakit.
Tujuan: Studi ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor penyebab kurang optimalnya pengelolaan limbah medis B3 di Rumah Sakit Umum (RSU) Surya Husadha melalui pemberdayaan bank sampah.
Metode: Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan purposive sampling di RSU Surya Husadha. Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah melalui observasi, wawancara mendalam serta dokumentasi dari enam informan.
Hasil: Ditemukan adanya beberapa kendala yang menyebabkan penerapan bank sampah di RSU Surya Husadha dalam mengurangi beban biaya pengelolaan limbah medis B3 menjadi kurang optimal. Kendala tersebut berupa keterbatasan sumber daya manusia serta keterbatasan ketersediaan sarana prasarana. Adanya kendala tersebut menyebabkan dari empat jenis limbah medis B3 yang bisa dikelola melalui bank sampah sesuai Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) RI No 56 Tahun 2015 hanya dua yang bisa dikelola yaitu botol infus bekas dan bekas kemasan cairan hemodialisis.
Kesimpulan: Pelaksanaan pengelolaan limbah medis B3 di RSU Surya Husadha sudah sesuai regulasi, namun evaluasi terhadap kendala-kendala, perencanaan kebutuhan tenaga, dan juga pengadaan sarana prasarana yang dibutuhkan dalam menunjang kegiatan bank Sampah sangat diperlukan untuk membantu mengurangi biaya pengelolaan limbah medis B3.