Skip to main content Skip to main navigation menu Skip to site footer

Membedah peran bank sampah guna menilik efektivitas pengelolaan limbah medis B3 rumah sakit

Abstract

Background: The implementation of the waste bank to reduce the cost of hazardous and toxic medical waste management needs to be optimized so that it is effective to reduce costs and additional hospital income.

Aim: The study aims to determine the factors causing the non-optimal management of medical waste at Surya Husadha Hospital through the implementation of the waste bank.

Methods: This study applied a qualitative approach with purposive sampling at Surya Husadha Hospital. Data were collected through observation, in-depth interviews and documentation from six informants.  

Result: Some obstacles cause the implementation of the waste bank at Surya Husadha Hospital in reducing medical waste management costs to be not optimal, such as limited human resources and equipment. This obstacle causes only two of the four types of medical waste according to the Regulation of the Minister of Environment and Forestry of the Republic of Indonesia No. 56 of 2015, which can be managed through waste banks such as used infusion bottles and used hemodialysis fluid packaging.

Conclusion: The implementation of the waste bank at Surya Husadha Hospital has met the proper regulation, but it is necessary to evaluate the constraints, and planning for the needs of human resource and equipment in reducing medical waste management costs.

 

Latar Belakang: Penerapan bank sampah dalam membantu beban biaya pengelolaan limbah medis bahan berbahaya dan beracun (B3) perlu lebih dioptimalkan sehingga bisa efektif untuk meringankan biaya sekaligus bisa sebagai pendapatan tambahan untuk rumah sakit.

Tujuan: Studi ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor penyebab kurang optimalnya pengelolaan limbah medis B3 di Rumah Sakit Umum (RSU) Surya Husadha melalui pemberdayaan bank sampah.

Metode: Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan purposive sampling di RSU Surya Husadha. Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah melalui observasi, wawancara mendalam serta dokumentasi dari enam informan.

Hasil: Ditemukan adanya beberapa kendala yang menyebabkan penerapan bank sampah di RSU Surya Husadha dalam mengurangi beban biaya pengelolaan limbah medis B3 menjadi kurang optimal. Kendala tersebut berupa keterbatasan sumber daya manusia serta keterbatasan ketersediaan sarana prasarana. Adanya kendala tersebut menyebabkan dari empat jenis limbah medis B3 yang bisa dikelola melalui bank sampah sesuai Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) RI No 56 Tahun 2015 hanya dua yang bisa dikelola yaitu botol infus bekas dan bekas kemasan cairan hemodialisis.

Kesimpulan: Pelaksanaan pengelolaan limbah medis B3 di RSU Surya Husadha sudah sesuai regulasi, namun evaluasi terhadap kendala-kendala, perencanaan kebutuhan tenaga, dan juga pengadaan sarana prasarana yang dibutuhkan dalam menunjang kegiatan bank Sampah sangat diperlukan untuk membantu mengurangi biaya pengelolaan limbah medis B3.

References

  1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit. Jakarta: Presiden Republik Indonesia, 2009. [Diakses pada tanggal 15 Mei 2021]. Link URL: https://www.komisiinformasi.go.id/uploads/documents/UU_44_Tahun_2009.pdf
  2. Adhani. Pengelolaan Limbah Medis Pelayanan Kesehatan. Cetakan Pertama, Banjarmasin : Lambung Mangkurat University Press; 2018.
  3. Adisasmito. Sistem Manajemen Lingkungan Rumah Sakit. Cetakan Ke-4, Jakarta: Rajawali Pers; 2017.
  4. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor P.56/MENLHK-SETJEN/2015 tentang Tata Cara dan Persyaratan Teknis Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun dari Fasilitas Pelayanan Kesehatan. Jakarta: Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia, 2016. [Diakses pada tanggal 15 Mei 2021]. Link URL: https://www.enviromeditech.com/wp-content/uploads/2017/11/PERMEN~1.PDF
  5. Keputusan Menteri Kesehatan RI No: 1204/Menkes/Sk/X/2004 tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit, Jakarta: Departemen Kesehatan; 2006. [Diakses pada tanggal 15 Mei 2021]. Link URL: https://persi.or.id/wp-content/uploads/2020/11/kmk12042004.pdf
  6. Departemen Kesehatan Lingkungan. Laporan Tahunan 2018 Kesehatan Lingkungan PT Surya Husadha. Denpasar: RSU Surya Husadha; Januari 2019. 12.
  7. Departemen Kesehatan Lingkungan. Laporan Tahunan 2019 Kesehatan Lingkungan PT Surya Husadha. Denpasar: RSU Surya Husadha; Januari 2020. 11.
  8. Utami E. Buku Panduan Sistem Bank Sampah dan 10 Kisah Sukses. Cetakan Ke-1. Jakarta: Yayasan Unilever Indonesia; 2013.
  9. Suryani AS. Peran Bank Sampah Dalam Efektivitas Pengelolaan Sampah (Studi Kasus Bank Sampah Malang). Aspirasi. 2014; 5(1): 71–84. https://doi.org/10.22212/aspirasi.v5i1.447
  10. Ulfaridha G. Implementasi Program 3R (Reduce, Reuse dan Recycle) melalui Bank Sampah dalam Upaya Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat di Kota Bandar Lampung. 2017; 107. [Diakses pada tanggal 15 Mei 2021]. Link URL: https://adoc.pub/implementasi-program-3r-reduce-reuse-dan-recycle-melalui-ban.html.
  11. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2012 tentang Pedoman Pelaksanaan Reduce, Reuse, dan Recycle melalui Bank Sampah, Jakarta: Kementerian Negara Lingkungan Hidup Republik Indonesia, 2012. [Diakses pada tanggal 15 Mei 2021]. Link URL: http://widyacipta.com/file-pdf/IND-PUU-7-2012-Permen%20LH%2013%20th%202012%20bank%20sampah.pdf
  12. Sugiyono. Metode Penelitian Kualitatif, Cetakan Ke-2. Bandung: Penerbit Alfabeta; 2018.
  13. Asteria D, Heruman H. Bank Sampah sebagai Alternatif Strategi Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat di Tasikmalaya (Bank Sampah (Waste Banks) as an Alternative of Community-Based Waste Management Strategy in Tasikmalaya). Jurnal Manusia Dan Lingkungan. 2016;23(1):136. https://doi.org/10.22146/jml.18783
  14. Prayati NMV, Kartika IN. Analisis Pengaruh Program Bank Sampah terhadap Pendapatan Nasabah Bank Sampah di Kota Denpasar. E-Jurnal EP Unud. 2018;7(6):1256–1281. https://ojs.unud.ac.id/index.php/eep/article/view/38930/24087
  15. Hapsari RS, Suwasono E, Daroini A. Bank Sampah sebagai Upaya Pemberdayaan Masyarakat [Internet]. Jurnal Imu Manajemen. 2019;8(2):226–231. [Diakses pada tanggal 15 Mei 2021]. Link URL: https://core.ac.uk/download/pdf/288194795.pdf
  16. Ronald T, Jootje ML, Umboh WBSJ. Pengelolaan Limbah Medis Padat Bahan Berbahaya Beracun (B3) Di Rumah Sakit Umum Daerah ( RSUD) Piru Kabupaten Seram Bagian Barat, Propinsi Maluku Pada Tahun 2018 [Internet]. Kesmas. 2019;7(5). [Diakses pada tanggal 15 Mei 2021]. Link URL: https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/kesmas/article/view/22333
  17. Putra I, Surata S, Agung G. Medical waste management strategy in the inpatient primary health care center with system approach: a SWOT Analysis. Bali Medical Journal 2017;6(3):33-S39. DOI:10.15562/bmj.v6i3.715

How to Cite

Karna, I. N. Y., & Adi, I. N. R. (2021). Membedah peran bank sampah guna menilik efektivitas pengelolaan limbah medis B3 rumah sakit. Intisari Sains Medis, 12(2), 538–542. https://doi.org/10.15562/ism.v12i2.1051

HTML
284

Total
244

Share

Search Panel

I Nyoman Yustra Karna
Google Scholar
Pubmed
ISM Journal


I Nyoman Rasmen Adi
Google Scholar
Pubmed
ISM Journal